LAYAR NEWS — Tahun 2023 disebut sebagai tahun politik, dikarenakan partai dan para politisi yang hendak berkontestasi di pemilihan mulai bergerak untuk manggaet para pemilih dengan berbagai cara dan strategi, baik itu di lini digital atau pendekatan secara langsung ke calon pemilih.
Di lini digital, media sosial sudah menjadi lazim dijadikan metode dalam komunikasi politik dalam mengumpulkan suara. Bagaimana calon kepala daerah atau calon legislator menampilkan persona diri di hadapan para pengikutnya.
Menurut Konsultan Digital Marketing, Ilham Akbar kemampuan media sosial mengaet pemilih sudah terbukti pada momen pemilihan sebelumnnya. Namun hal ini punya trik tersendiri dalam membangun citra diri di sosial media.
Ilham mengatakan salah satu strategi dalam meningkatkan popularitas dan keterpilihan pada momen pemilihan adalah dengan memanfaatkan para influencer atau pemilik akun sosial media dengan jumlah followers banyak atau populer dalam sebuah komunitas atau audiens.
Dalam analisanya terhadap pemilik akun sosmed, khususnya platfrom Instagram yang berlokasi di Makassar, terjaring sejumlah nama yang berpotensi menjadi influencer politik. “Indikatornya adalah kontennya niche politics. Audience berlokasi di Makassar dan berada diatas 30 persen ” ujar Ilham, Selasa (31/1/2023).