LAYAR.NEWS, Makassar — Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Sulawesi Selatan. Kapal Motor (KM) Bintang Tamalate masih dinyatakan hilang di perairan Takalar, sekitar 22 mil laut dari Pulau Tanakeke.
Kecelakaan tersebut dilaporkan pada Kamis, 3 Oktober 2024, sore oleh keluarga korban bahwa kapal yang berangkat dari Pulau Matalaan, Kabupaten Pangkep, menuju Galesong Utara, Kabupaten Takalar, hingga saat ini belum tiba di tujuan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan mengatakan, bahwa keluarga korban dan pemerintah setempat menemukan KM Bintang Tamalate ditemukan di Perairan Takalar dalam keadaan tanpa awak.
“KM Bintang Tamalate ditemukan di perairan Tanakeke dan tidak ada seorangpun berada di kapal tersebut,” ujar Andi Sultan dalam keterangan tertulisnya kepada jurnalis yang diterima Jumat, 4 Oktober 2024.
Tim siaga Kantor Basarnas Makassar segera berkoordinasi dengan instansi terkait begitu menerima laporan pada Kamis sore. Dan tim rescue Basarnas diberangkatkan menuju lokasi kejadian menggunakan Kapal Negara (KN) 104 Kamajaya, dengan membawa peralatan evakuasi lengkap.
Cuaca di sekitar lokasi pencarian dilaporkan cuaca kurang bersahabat, dengan ketinggian gelombang antara 1 hingga 2 meter, sehingga tim sar gabungan memutuskan akan melakukan pencarian Jumat hari ini.
“Kelima orang yang berada di kapal masih dalam pencarian, di antaranya adalah empat anak buah kapal (ABK) dan satu penumpang. Sejauh ini, empat dari lima korban telah teridentifikasi, yakni Dg Taba, Dg Pole, Dandy, dan Zul. Sementara itu, satu korban lainnya belum diketahui identitasnya,” tambah Andi Sultan.
Andi Sultan menyatakan bahwa pihaknya akan terus memberikan pembaruan terkait perkembangan operasi pencarian ini. Selain itu masyarakat setempat juga turut membantu dalam upaya penyelamatan bersama tim rescue dari Basarnas Makassar dan ABK KN Kamajaya.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada dan memberikan informasi yang relevan kepada pihak berwenang jika menemukan tanda-tanda keberadaan para korban,” tandas Andi Sultan.