LAYAR.NEWS, Makassar — Terdapat 81 petugas haji, kloter Embarkasi Makassar mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) terintegrasi Asrama Haji Sudiang hingga 19 Maret 2025, mendatang.
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid mengatakan bahwa tugas petugas haji bukan sekadar melakukan pendampingan teknis, tetapi juga pengabdian yang sarat dengan nilai ibadah dan tanggung jawab moral yang besar.
“Olehnya itu petugas dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat, dedikasi yang tinggi, dan loyalitas kepada negara untuk mengantar jemaah meraih predikat haji mabrur,” pesan Ali Yafid dalam keterangan yang dilansir dari laman resmi Kemenag Sulsel, Jumat, 14 Maret 2025.
Menjadi petugas haji itu kata Ali Yafid, berat sehingga tugas mulia ini harus dilandasi dengan ketulusan, kesabaran dan dedikasi sebagaimana harapan pemerintah agar pelaksanaan ibadah haji dapat terselenggara dengan baik.
“Apapun hambatan yang dihadapi harus punya prinsip itu. Tugas ini panjang dan melelahkan. Ketika ditanya siapa kita?, Katakan saya petugas haji. Tugas saya membimbing, melayani dan melindungi. Inilah komitmen kita,” imbuhnya.
Menurutnya, suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya bergantung pada sistem dan regulasi, tetapi juga pada kompetensi dan kesiapan petugas haji dalam menangani berbagai dinamika di lapangan.
“Setiap jemaah memiliki latar belakang dan kondisi yang berbeda, oleh karena itu dibutuhkan petugas yang sabar, sigap, dan memiliki empati tinggi. Saya berharap melalui bimtek ini seluruh petugas dapat memahami peran dan tugasnya dengan baik,” tegasnya.
Jumlah petugas haji yang mengikuti bimtek ini terdiri dari Ketua Kloter 40 orang, Pembimbing Ibadah Kloter 41 orang, Tenaga Kesehatan Haji 41 orang, Petugas Haji Daerah 123 orang dan Pembimbing KBIHU 30 orang.
Seluruh petugas tersebut berasal dari 8 provinsi di wilayah Embarkasi Makassar, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.