Layar.news, Makassar – Masjid 99 kubah, sebagai salah satu masjid yang ada di kota Makassar dengan lokasi strategis di Centre Point of Indonesia, menjadi perhatian banyak kalangan, mulai dari masyarakat umum, praktisi, para ulama, dan juga akademisi.
Salah satu akademisi dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Ketua Jurusan Arsitektur UIN Alauddin, Zulkarnain, turut berkomentar.
Menurutnya keberadaan Masjid 99 kubah berpotensi menimbulkan resiko keamanan bagi pengguna jika tidak dilakukan pembenahan.
“Karena, masjid tersebut tidak dipakai juga tidak dibersihkan, itu dilihat dari segi pekerjaannya. Sangat disayangkan kalau tidak tuntas ini akan muncul resiko,” ujar Zul sapaannya kepada Layar.news saat ditemui di Kampus UIN Alauddin Makassar, Jumat (21/08/2020).
Zul yang juga Alumni Arsitektur UIN Alauddin Makassar ini menambahkan, begitu pun jika bangunan terbengkalai selama setahun, jika dilanjutkan maka akan dilakukan proses perbaikan lagi.
“Otomatis ada bagian-bagian yang rusak. Boleh jadi pipanya atau aliran airnya rusak karena memungkinkan debu atau material pasir masuk,” katanya
“Apalagi kalau tidak ada yang melakukan pemeliharaan juga pembersihan akan memungkinkan siapa pun bisa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan di masjid tersebut,” lanjutnya.
Menurutnya, jika audit konstruksinya sudah selesai namun pembangunannya belum dilanjutkan, artinya ada masalah dengan pengerjaannya.
Zul juga mengatakan bahwa Masjid 99 Kubah masih berbahaya untuk digunakan, karena masih dalam proses pengerjaan.
Pasalnya, ada dua faktor yang menjadi perhatian masyarakat, yakni faktor keselamatan dari pengujung dan faktor keselamatan dari bangunannya.
“Menurut kecamata saya sebagai arsitek, sebaiknya pekerjaan bangunan bisa digunakan, setelah semua bangunannya selesai,” jelasnya.
Bangunan yang belum tuntus, jika banyak masyarakat berkunjung material yang tadinya belum layak untuk digunakan atau diinjak akan kembali rusak.
“Faktor keselamatan bagi pengunjung itu, jika bangunan belum selesai dikhawatirkan masih banyak tiang-tiang, bekas-bekas material, itu bahaya bagi pengunjung takutnya bisa cedera,” ujarnya.
“Selayaknya pekerja proyek harus memakai Alat Pelindung Diri (APD), karena ditakutkan ada tiba-tiba yang jatuh, itu menjadi masalah,” tambah Zul.