LAYAR.NEWS, Jakarta — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggandeng institusi Polri dalam program ketahanan pangan. Ini menjadi upaya pengawasan ketat untuk pendistribusian pupuk hingga bantuan alat untuk petani.
“Ini kolaborasi luar biasa, kami berharap Polri fokus dalam pendampingan ketahanan pangan, sehingga tidak ada lagi kasus pupuk palsu ataupun penyalahgunaan bantuan untuk petani,” ujar Mentan dilansir dari laman resmi Tribratanews-Polri, Kamis, 19 Desember 2024.
Kementan meminta Polri mengawasi pendistribusian dan hal lainnya selain terlibat dalam program ketahanan pangan, karena yang dirugikan nantinya adalah para petani, sehingga berbagai bantuan untuk petani harus diawasi ketat agar bantuan tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
“Ini merupakan kolaborasi luar biasa, sehingga kedepan tidak ada lagi kecurangan dalam pendistribusian pupuk dan bantuan alat untuk petani tepat sasaran, mari kita awasi bersama,” ujar Mentan.
Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran, mengatakan, Asta Cita pemerintah soal ketahanan pangan tidak hanya tanggung jawab pemerintah atau sektor pertanian.
Tetapi perlu keterlibatan semua pihak termasuk Polri hadir dengan memanfaatkan lahan untuk mendongkrak pertanian agar terwujudnya ketahanan pangan.
Sehingga Baharkam Mabes Polri bekerjasama sama dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk menjalankan program ketahanan pangan salah satu komoditas yang akan menjadi percontohan adalah jagung.
“Jagung merupakan komoditas yang akan dikembangkan untuk proyek percontohan, dimana Baharkam, Polda, dan Polres nantinya akan diberi pembekalan dari awal tanam sampai panen,” ungkap Kabaharkam.