fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Anggaran Minim, Atlet Sulsel Malah Dapat Beban Berat di PON Aceh-Sumut

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS, Makassar – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel memfasilitasi pertemuan antara Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel dan puluhan cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) pada September 2024 nanti.

Sejumlah permasalahan menjelang PON diutarakan ketua dan sekretaris cabor. Khususnya terkait ketersediaan anggaran dan fasilitas para atlet di PON nanti. Diketahui, jumlah atlet yang dsertakan ke PON tahun ini sebanyak 408 orang dari 43 cabang olahraga. Jumlah atlet tersebut naik dua kali lipat dari PON Papua lalu yang hanya 238 atlet.

Sekretaris Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Sulsel Sri Syahril misalnya, mendesak Pemprov Sulsel segera memperjelas pencairan anggaran PON. “Persoalan ini bukan di KONI, tapi Dispora Sulsel. Persoalan anggaran ini memang harus jelas mengingat penyelenggaraan PON tersisa empat bulan lagi,” katanya.

ADVERTISEMENT

Terlebih menurutnya atlet diberikan beban agar bisa mendapat posisi bagus dalam gelaran PON nanti. Namun anggaran operasional bahkan belum jelas. ”Apalagi di pundak cabor ada target Sulsel harus masuk lima besar. Tentu ini sangat berat kalau melihat ketersediaan anggaran,” sambung Sri Syahril.

Baca juga:  Pemprov Sulsel Cairkan Bonus Atlet Peraih Medali PON dan Peparnas XVI

Sri Syahril mengungkapkan bahwa Pertina Sulsel sudah lama mempersiapkan atletnya untuk meraih medali di PON. “Target tinggi yang dipasang tidak sesuai dengan akomodasi atlet. Tentu ini menjadi peringatan bagi pemerintah. Bahwa target yang diberikan harus selaras dengan anggaran,” keluhnya.

Hal sama diutarakan Sekretaris Umum Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Sulsel Bonay Syam. Dia malah menyarankan pengurangan jumlah atlet yang dikirim ke PON jika memang anggaran minim. “Kita tidak bisa berbicara target kalau anggaran terbatas. Apalagi sampai masuk lima besar,” urainya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua Umum KONI Sulsel Yasir Mahmud menyatakan, anggaran untuk operasional PON di Aceh-Sumut mencapai Rp17,5 miliar yang diharapkan cair sebelum September. “Dengan jumlah 408 atlet dari 43 cabor yang akan diberangkatkan, tentu saja angka itu sangat tidak cukup,” ungkapnya.

Baca juga:  Danny Pomanto Tegaskan Camat-Lurah Netral Hadapi Pilpres 2024

Calon Legislator terpilih Partai Gerindra di DPRD Sulsel ini membandingkan dengan anggaran operasional PON Papua lalu yang mencapai Rp32 miliar. Sementara atletnya hanya 238 orang. “Ini kebutuhan atlet dua kali lipat, anggaran malah turun. Padahal, PON kali ini harus dua kali penerbangan untuk ke Aceh. Artinya biaya lebih banyak,” katanya.

Menurutnya hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk segera dituntaskan jelang PON yang beberapa bulan lagi. Apalagi Sulsel diberikan tanggung jawab meraih peringkat terbaik. ”Ini PR yang sangat berat. Tapi kalau kita bergerak bersama, maka apa yang menjadi harapan kita bisa tercapai,” jelas Yasir Mahmud.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Yasir berharap pertemuan dengan Kepala Dispora Sulsel Suherman menjadi jembatan solusi dari permasalahan cabor menjelang PON Aceh-Sumatera Utara. “Ada jalan yang bisa diberikan Kadispora. Apakah bisa dapat tambahan melalui parsial. Kalau harap perubahan pasti terlambat,” tegas Yasir.

Baca juga:  Bawaslu Kabulkan Sebagian 5 Permohonan Parpol untuk Perbaikan Administasi

Kepala Dispora Sulsel Suherman mengatakan Pemprov Sulsel berharap atlet-atlet Sulsel bisa meraih prestasi yang lebih baik dari PON sebelumnya. Soal hibah, Suherman menyebut angka Rp17,5 miliar yang akan diberikan ke KONI Sulsel. “Tapi, pekan ini kami akan cairkan tahap pertama Rp9,7 miliar,” bebernya.

Suherman mengatakan, dana hibah ini akan dicairkan dalam tiga tahap. Adapun kekurangan kebutuhan untuk penyelenggaraan PON yang mencapai Rp15 miliar, Suherman mengatakan, Dispora bersama Gubernur sudah membuat proposal yang akan dimasukkan ke seluruh BUMN, termasuk perbankan.

“Proposal kita diteken gubernur. Bank Sulselbar sudah menyatakan siap membantu, Bank Indonesia, Pertamina, Vale, CIMB Niaga, dan beberapa perusahaan di luar. Tapi nilainya kami belum tahu. Ini semua upaya kita untuk cukupi kebutuhan KONI. Sekarang butuh Rp15 miliar lagi untuk penyelenggaraan PON. Itu di luar Rp17,5 miliar,” sambungnya.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Rektor Tegaskan: Tak Ada Kenaikan UKT di Unhas

Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa menegaskan, jika Unhas tidak menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di tahun 2024 ini.
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT