LAYAR.NEWS – Antrean panjang berjam-jam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk mendapatkan solar kini jadi pemandangan yang lazim di beberapa daerah.
Kelangkaan solar sendiri sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa pekan. Meski demikian, Pertamina mengklaim stok solar bersubsidi masih mencukupi untuk 20 hari ke depan.
“Untuk stok solar subsidi, di Pertamina masih di level 20. Penyaluran solar subsidi disesuaikan dengan kuota yang ditetapkan pemerintah,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dikutip dari Tempo.co pada Sabtu (26/3/2022).
Irto menyatakan pihaknya berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta pemerintah daerah untuk memastikan stok diterima oleh konsumen.
Dia menyebut Pertamina telah menyalurkan BBM solar bersubsidi di atas kuota yang telah ditetapkan.
“Kami mengimbau agar kendaraan indutri dan masyarakat yang mampu dapat mengisi BBM non-subsidi seperti Dexlite dan Pertadex,” katanya.
Kelangkaan stok solar bersubsidi ini terjadi seiring dengan meningkatnya harga acuan minyak dunia. Konsumen BBM solar bersubsidi di sejumlah wilayah, seperti Sumatera Utara hingga Sulawesi, mengeluhkan tirisnya pasokan.
Nampak kendaraan logistik, truk, hingga angkutan umum bus membentuk antrean panjang di setiap SPBU.
Baca berikutnya: Antrian Panjang Solar, ESDM: Ada Alokasi Tidak Tepat Sasaran