Layar.news, Makassar – Pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Makassar jalur zonasi sempat terkendala di hari pertama pendaftaran karena banyak dikeluhkan mengalami error.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar, Ismail Hajiali mengatakan untuk ruang penyimpanan di server, Pemkot Makassar telah menyiapkan hingga 72 tera.
Server ini bukan hanya melayani pelaksanaan PPDB Disdik saja tetapi dapat memenuhi kebutuhan data aplikasi server lainnya yang dikelola oleh SKPD pemkot Makassar.
“72 tera itu akan memenuhi kebutuhan server Pemkot hingga dua tahun, mulai dari server daftar hadir pegawai dan keperluan lainnya pemkot,” ujarnya.
Khusus server PPDB Disdik kata dia, Diskominfo menyiapkan web server dengan memori 64gb dan processor 16 core.
“Disdik minta processor nya 8 core tapi kita sudah naikkan dua kali lipat menjadi 16 core, sudah diangkat dua kali lipat standar kementerian pendidikan dan kebudayaan,” terangnya
Awal di bukanya PPDB jalur non zonasi memori web server disediakan hanya 32gb, namun Diskominfo kembali menaikkan memori web server hingga 64 Gb karena pendaftar PPDB di hari pertama membludak.
“Kalau dikatakan server down itu tidak benar, selama ini server masih stabil” katanya.
Setelah ditelusuri Diskominfo, pihaknya mengatakan bahwa struktur aplikasi dari Kemendiknas perlu direkturisasi agar lebih dinamis.
“Kami tidak membatasi dukungan atau support server PPDB, namun jika dibutuhkan oleh aplikasi ini, kami bisa tambahkan,” ujar Ismail.
Permasalahan di hari pertama adalah log file di aplikasi penuh. Sehingga jika ada yang mengunggah file bisa terjadi error.
“Karena kapasitasnya ternyata full, ini logika sistem penyimpanan aplikasinya yang membatasinya, jika full maka aplikasi dapat diakses tapi tidak bisa mengapload data aplikasi itu,” terangnya.
Permasalahan di hari kedua dan ketiga berbeda beda sehingga terjadi error beberapa hari.
“Hari ini ada indikasi yang kita temukan tapi kita selalu pantau dan monitoring,” pungkas Ismail