LAYAR.NEWS – Sekitar 25 orang tewas akibat banjir yang melanda provinsi Henan, China, pada Selasa (20/7/2021) malam.
Dari total korban meninggal, 12 orang diantaranya diketahui tewas setelah terjebak di kereta bawah tanah.
Pemerintah China telah memerintahkan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pengendalian banjir transit perkotaan dan tanggapan darurat setelah belasan warga tewas terjebak dalam kereta bawah tanah yang terendam banjir.
Kementerian Perhubungan juga meminta agar pihak berwenang setempat segera memeriksa kembali kondisi penumpang kereta api bawah tanah yang terendam banjir.
“Mereka harus mengambil tindakan darurat seperti menangguhkan kereta, mengevakuasi penumpang, dan menutup stasiun dalam situasi yang tidak biasa seperti badai yang sangat intens,” kata pihak kementerian yang dikutip dari Reuters pada Kamis (22/7/2021).
Sejauh ini, dilaporkan sebanyak 200.000 orang telah dievakuasi ke tempat yang aman.
Selain jalur kereta bawah tanah tenggelam, jalan-jalan utama disebut berubah menjadi sungai deras dengan mobil-mobil tergenang.
Energi juga lumpuh total di kawasan itu karena hujan yang datang sejak Selasa sore. Listrik untuk warga sebagian besar padam.
Hujan telah terjadi sejak 17 Juli dan terus datang hingga Selasa sore. Banjir diperkirakan akan terjadi hingga dua hari ke depan.
Presiden China Xi Jinping menyatakan bahwa banjir di provinsi Henan adalah salah satu bencana yang sangat parah. Ia menyebut beberapa waduk dan bendungan penampungan air bahkan jebol dan tidak mampu menahan debit air.
“Beberapa waduk mengalami jebolnya bendungan… menyebabkan cedera serius, korban jiwa dan kerusakan harta benda. Situasi pengendalian banjir sangat parah,” kata Xi seraya berujar peristiwa saat ini berada pada ‘tahap kritis’.
Baca berikutnya: Isolasi Apung Mulai Beroperasi 26 Juli