LAYAR NEWS, Luwu – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan belasan warga meninggal dunia dalam peristiwa banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Data diperoleh BNPB per Jumat, 3 Mei 2024.
“Total 14 warga meninggal dunia akibat banjir dan longsor. Sebanyak 13 Kecamatan di Kabupaten Luwu terdampak,” keterangan dalam siaran pers yang diterima dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Sabtu, 4 Mei 2024.
Kecamatan terdampak meliputi, Kecamatan Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa dan Belopa Utara. “Ketinggian muka air terpantau 1-3 meter,” ungkap Abdul Muhari.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu pukul 06.00 WIB, 1.385 KK terdampak dan 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah kerabat. Kerugian materil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 1.867 unit rumah terdampak.
Kemudian 103 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut, empat titik ruas jalan terdampak, satu unit jembatan terdampak, 14 unit kendaraan roda dua dan empat terdampak, serta lahan persawahan dan perkebunan warga terdampak.
BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Sulsel dan tim gabungan hingga saat ini masih mendata di lapangan serta evakuasi warga terdampak dan terus memonitoring dampak banjir ini ke aparat kecamatan, kelurahan serta desa setempat guna melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi. “Kondisi mutakhir dilaporkan air berangsur surut.”