LAYAR.NEWS – Saat ini salah satu tes pendeteksi virus Corona (Covid-19) yang banyak digunakan adalah swab antigen.
Tes antigen merupakan pemeriksaan imunitas yang bertujuan untuk mendeteksi adanya antigen dari suatu virus yang menandakan adanya infeksi terhadap virus tersebut pada waktu itu.
Selain tes swab antigen, ada dua jenis prosedur medis yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi penyakit Covid-19, yakni rapid tes antibodi dan PCR.
Untuk melakukan test ini, Kamu tidak harus merasakan gejala tertentu agar bisa menjalani pemeriksaan antigen. Baru-baru ini muncul bahwa tes antigen juga bisa dilakukan secara mandiri.
Melansir CNBC Indonesia untuk melakukan tes swab antigen yakni dengan memasukkan atau mencolokkan alat ke bagian dalam hidung hingga tenggorokan atau nasofaring untuk mengambil sampel lendir.
Sampel itu kemudian diuji menggunakan alat serupa seperti rapid tes untuk melihat hasilnya. Setelah itu dalam beberapa menit hasilnya akan keluar.
Swab test antigen mandiri, memiliki akurasi sampai 92%, karena swab test ini mencari antigen dari virus. Untuk akurasi sempurna, sebaiknya membeli 2 test kit untuk diulang 5-7 hari setelah test pertama.
Test antigen satuan terdiri dari beberapa kelengkapan, seperti:
- 1 Antigen rapid test cassette
- 1 Sterilized Swabs
- 1 Extraction Reagent
- 1 Extraction Tubes
Ada dua cara pengambilan sample dan pilih salah satu:
- Ambil lendir yang di tonsil Anda (tahan lidah dengan sesuatu)
- Ambil lendir hidung sedalam batas telinga Anda (Nasofaring)
Namun, harus menjadi perhatian bahwa rapid tes antigen yang tidak dilakukan oleh tenaga medis, bisa saja terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel. Jadi, bisa saja hasil yang positif malah berujung negatif, begitupun sebaliknya.
Selain itu, kesalahan dalam melakukan mengambil sampel lendiri bisa berakibat fatal. Sebab vagal atau vagus merupakan bagian saraf yang terletak di leher.
Saraf ini berhubungan erat dengan saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan jantung. Bila saraf ini tertekan maka dapat menyebabkan refleks vagal seperti batuk, muntah, pingsan, hingga kematian.
Untuk itu, tetap direkomendasi untuk tetap melakukan tes di fasilitas kesehatan oleh tenaga kesehatan.
Baca berikutnya: Jangan Asal, Begini Cara Gunakan Masker Dobel yang Benar