LAYAR NEWS, Makassar – Warga binaan di Rutan Kelas I Makassar kini memiliki cara baru untuk mengekspresikan emosi dan perasaan. Mereka meluapkannya melalui kegiatan melukis di atas totebag.
Berlangsung di ruang kunjungan, kegiatan yang difasilitasi oleh mahasiswa magang Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar ini dinamai “Art Therapy” atau terapi seni.
Yusriani, Staf Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan yang mendampingi kegiatan tersebut mengatakan Art Therapy kali ini menggunakan media melukis dengan totebag sebagai pengganti canvas.
“Program yang disajikan dari mahasiswa ini dapat memberikan ruang untuk menyalurkan kreativitas dan emosi para warga binaan dalam bentuk yang positif,” harapnya dilansir dari akun resmi Instagram, Rutan Makassar, Rabu, 5 Juni 2024.
Sementara itu, Syahra Ramadhani mahasiswa Psikologi UNM mengatakan, melukis di atas totebag menjadi media katarsis yang efektif bagi warga binaan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan diri, tetapi juga berfungsi sebagai sarana penyaluran emosi.
“Dalam art therapy ini, tidak ada batasan mengenai apa yang ingin mereka gambar. Semua bergantung pada bagaimana mereka ingin mengekspresikan perasaan mereka,” jelasnya.
Syahra menyebut bahwa melalui kebebasan memilih tema gambar ini, diharapkan para warga binaan dapat menyalurkan emosi mereka dengan cara yang sehat dan konstruktif, sehingga mengurangi beban psikologis yang mungkin mereka rasakan selama menjalani proses hukum.
Mahasiswa lainnya, Putri Zalha, juga menjelaskan bahwa setelah menggambar, warga binaan akan diajak untuk merenungkan perasaan mereka. “Nanti, mereka akan ditanya mengenai makna dari gambar yang dibuat serta kepuasan yang dirasakan setelah menggambar,” ucapnya.
Kepala Rutan Kelas I Makassar, Jayadikusumah, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, program Art Therapy ini bukan hanya sekedar aktivitas seni, melainkan juga upaya rehabilitasi emosional yang penting bagi warga binaan.
Jayadikusumah berharap mahasiswa magang dari UNM terus berinovasi dan membawa program-program positif seperti ini. Ia juga berharap warga binaan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik untuk mengembangkan diri dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik.
“Kegiatan ini adalah bukti bahwa sinergi antara institusi pendidikan dan pemasyarakatan dapat menciptakan perubahan positif yang signifikan,” ungkapnya.