LAYAR.NEWS, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, banjir yang genangi 10 desa dan kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan telah surut pada Kamis, 8 Agustus 2024, pagi.
Sebelumnya, banjir dengan ketinggian hingga 120 sentimeter menggenangi wilayah ini pada Selasa, 6 Agustus. Banjir berawal dari hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kabupaten Wajo sejak Sabtu, 3 Agustus.
“Hujan deras ini menyebabkan Sungai Awo dan Sungai Siwa tidak mampu menampung debit air hingga meluap ke pemukiman warga,” tulis keterangan dalam siaran pers yang diterima dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis.
Banjir pertama kali terjadi pada Sabtu, namun berangsur surut dengan cukup cepat. Namun turunnya hujan sepanjang hari membuat kenaikan air sungai kembali pada Selasa. Kejadian ini menyebabkan 10.752 jiwa terdampak dan 3.173 unit rumah terendam.
Tidak ada warga yang mengungsi akibat kejadian banjir kali ini. Sepuluh wilayah terdampak banjir antara lain Desa Lompoloang, Kaluku, Alesilurung, Jauh Pandang, Tanrongi, Lacinde, Kelurahan Tobarakka, Benteng, Bulete, dan Siwa.
BPBD Kabupaten Wajo berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan melakukan asesmen di lapangan. BNPB mengimbau warga Kabupaten Wajo khususnya warga Kecamatan Pitumpanua untuk selalu waspada akan potensi risiko banjir susulan mengingat prakiraan cuaca BMKG menunjukkan wilayah ini masih berpotensi turun hujan hingga Kamis.