LAYAR NEWS, MAKASSAR – Bank Indonesia Perwakilan Sulsel kembali menggelar Bulan Ekonomi Syariah yang dibuka langsung Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman, Selasa (01/10/2024) di Hotel Claro Makassar.
Selama Oktober ini akan digelar beragam kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi, keuangan syariah, hingga industri halal.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Rizki Ernadi Wirnanda menyebut bahwa Sulsel memiliki potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi syariah, mulai dari sumber daya alam, budaya hingga penduduk yang mayoritas muslim.
Rizki menegaskan bahwa Bank Indonesia akan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Sulsel. Termasuk dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
“BI sebagai bagian dari penggerak ekonomi dan keuangan syariah nasional melakukan berbagai upaya dalam hal memajukan dengan tiga strategi penguatan. Yaitu, penguatan ekosistem produk halal, penguatan keuangan syariah, dan penguatan literasi inklusi dan penguatan ekonomi industri halal,” jelas Rizki
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) siap mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah. Pemprov siap berkolaborasi dengan pihak terkait dalam upaya mengembangkannya.
“Ekonomi syariah dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan ekonomi yang kita hadapi saat ini,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman
“Pemprov Sulsel siap mendukung dan berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yang fokus pada pengembangan industri produk halal, industri jasa keuangan syariah, dana sosial syariah, serta bisnis dan kewirausahaan syariah,” tegasnya
Menurut Jufri Rahman, ekonomi dan keuangan syariah serta industri halal sangat mungkin dikembangkan di Sulawesi Selatan. Sebab, mayoritas penduduk di wilayah tersebut beragama Islam dengan persentase 90,2 persen atau sekitar 9,4 juta jiwa menurut data Kementerian Agama tahun 2023.
Karena itu, ia mendorong agar literasi ekonomi dan keuangan syariah terus didorong melalui berbagai sosialisasi dan pelatihan. Penyiapan infrastuktur juga perlu digenjot seperti penyediaan Rumah Potong Hewan (RPH) yang tersertifikasi halal.