Layar.news Makassar – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia, terus memacu peran Balai Latihan Kerja (BLK).
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan RI, Bambang Satrio Lelono, mengatakan konsep Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) diyakini mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil.
“Lulusan BLK akan menjadi tenaga kerja yang tidak hanya kompeten dan berdaya saing tinggi tapi juga tersertifikasi sehingga cepat diserap industri,” katanya dalam acara Pembukaan PBK di Makassar, Selasa (18/2) 2020.
Bambang menjelaskan, pembekalan keterampilan melalui PBK yang diaplikasikan oleh balai pelatihan kerja menjadi alternatif.
Terlebih saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia masih didominasi oleh lulusan pendidikan SD/SMP ke bawah.
“Indonesia membutuhkan supplai tenaga kerja terampil sebanyak 3,7 juta pertahunnya,” tuturnya.
Menurutnya, melakukan percepatan penyediaan tenaga kerja terampil dengan melibatkan dunia industri, asosiasi pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudiman Sulaiman bersyukur atas kegiatan ini.
Ia pun berharap, kedepannya BLK mampu terbuka lebih besar lagi, dan mampu membuka pelatihan di bidang Industri Pertanian.
Mengingat Sulsel kaya akan beras dan hasil Pertanian lainnya. Sulsel mengsupplai beras dengan jumlah yang besar di Indonesia.
“Pelatihan di bidang Pertanian bisa dalam bentuk Program Industri hilirisasi, sedianya Kemenaker bisa memberikan pelatihan kepada Petani,” katanya. (rls)