LAYAR.NEWS – Saat pilek, hidung akan berair, tersumbat, atau terasa gatal hingga bersin-bersin. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Namun yang paling sering adalah alergi dan infeksi virus.
Pilek, atau dalam istilah medis disebut rinitis, merupakan tanda adanya peradangan pada hidung. Proses peradangan ini berfungsi untuk melawan organisme, seperti bakteri dan virus; atau benda asing, seperti debu, bulu hewan, dan asap rokok.
Pilek kebanyakan hanya berlangsung beberapa hari. Namun pada kondisi tertentu, pilek dapat berlangsung hingga beberapa minggu, bahkan beberapa bulan.
Nah, bagaimana cara membedakan pilek karena alergi atau terinfeksi bakteri atau virus?
Melansir dari Alodokter, perbedaan utama dari pilek alergi dan pilek karena infeksi terdapat pada faktor penyebabnya. Pilek alergi terjadi karena penderita mengalami reaksi alergi terhadap zat pemicu alergi (alergen), seperti debu, kutu, jamur, bulu atau kotoran hewan, parfum, asap rokok atau kendaraan, serta cuaca dingin. Sedangkan pada pilek karena infeksi, penyebab yang paling sering adalah virus.
Gejala antara pilek alergi dan pilek karena infeksi juga memiliki sedikit perbedaan. Berikut rinciannya:
Gejala pilek alergi bisa berupa:
- Hidung tersumbat.
- Hidung berair (meler) dengan warna lendir jernih atau keputihan.
- Bersin-bersin.
- Mata merah, berair, dan gatal.
- Gejala pada pilek alergi akan muncul sesaat atau beberapa waktu setelah tubuh terpapar zat pemicu alergi.
Sedangkan pada pilek infeksi, gejalanya dapat lebih bervariasi. Beberapa gejala pilek karena infeksi adalah:
- Hidung tersumbat.
- Hidung berair dengan warna ingus keputihan jika disebabkan oleh virus, atau kekuningan dan hijau jika disebabkan oleh bakteri.
- Sakit kepala.
- Nyeri tenggorokan.
- Batuk.
- Demam atau meriang.
- Nyeri otot di seluruh tubuh.
Seseorang dapat terkena pilek karena infeksi bila berdekatan dengan orang yang sedang menderita kondisi ini. Gejala pada pilek infeksi biasanya akan muncul dalam waktu beberapa hari setelah virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh.