LAYAR NEWS, Makassar – Dinas Kebudayaan Kota Makassar masif menguatkan upaya dalam pemeliharaan warisan budaya dan sejarah. Hal itu sejalan dengan program strategis Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, yang fokus pada Penataan Total Destinasi Budaya dan Sejarah.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Makassar, Andi Herfidha Attas mengatakan, dalam upaya pelestarian peninggalan sejarah, sebanyak 28 cagar budaya peringkat kota, dengan 204 bangunan, situs, atau benda terdata yang terus dibenahi.
“Kami melakukan pemeliharaan infrastruktur sarana dan prasarana pada tempat bersejarah termasuk makam pahlawan dan rumah-rumah adat, untuk meningkatkan aksesibilitas fasilitas,” kata Herfidha dilansir dari laman resmi Pemkot Makassar, Sabtu, 13 Juli 2024.
Dalam upaya pelestarian budaya Makassar, Herfidha menekankan pentingnya perayaan Hari Kebudayaan Makassar setiap tanggal 1 April. Terlebih Makassar sebagai satu-satunya kota di Indonesia yang merayakan acara khusus ini.
“Hari Kebudayaan Kota Makassar tertuang dalam Peraturan Walikota (Perwali) tahun 2019. Setiap tahunnya, Disbud Makassar menggelar festival dan mengenakan busana tradisional sebagai bagian dari perayaan ini,” jelasnya.
Selain itu, Herfidha mengatakan Disbud Kota Makassar juga mengadakan festival berbasis penguatan kebudayaan seperti Festival Kelong dan Festival Genta Budaya.
Sementara itu, dalam pelestarian bahasa daerah, Herfidha mengatakan Disbud Makassar memiliki inovasi aplikasi “appilajara”. “Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pembelajaran Bahasa Lontara, salah satu bahasa tradisional yang penting di Makassar,” jelasnya.
Disbud Makassar juga aktif melakukan pembinaan seni dan dan budaya kepada generasi muda melalui kampung budaya yang ada di Lorong Wisata. “Melalui Kampung Budaya sebagai upaya pelestarian budaya pada generasi muda melalui kegiatan belajar bersama maestro budaya,” jelasnya.
Dengan berbagai program ini, Disbud Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan budaya dan sejarah Kota Makassar.