No menu items!
ADVERTISEMENT

Defisit APBN Capai Rp144,2 T pada Kuartal Pertama 2021

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sepanjang kuartal pertama sebesar Rp144,2 triliun.

Defisit ini disebabkan oleh penerimaan negara yang masih minim sementara belanja melonjak.

Angka tersebut setara 14,3% dari outlook defisit APBN akhir tahun ini sebesar Rp1.006,4 triliun. Adapun pencapaian ini setara dengan 0,82% dari produk domestik bruto (PDB). Pemerintah mematok defisit APBN 2021 sebesar 5,7% terhadap PDB.

ADVERTISEMENT

Sementara penerimaan negara sepanjang Januari hingga Maret 2021 terkumpul Rp378,8 triliun, tumbuh 0,6% year on year (yoy).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa penerimaan negara masih loyo utamanya dikarenakan penerimaan pajak yang masih minus 5,6% yoy.

Hal tersebut seiring dampak pandemi virus corona yang dirasakan sepanjang kuartal I-2021. Sementara, di kuartal I-2020 efek pandemi baru dirasakan pada Maret. Meski tumbuh tipis penerimaan negara dinilai sudah mengindikasikan pemulihan.

ADVERTISEMENT

Dari sisi belanja negara, pada kuartal I-2021 tercatat sebesar Rp523 triliun, tumbuh 15,6% yoy. Pencapaian ini didominasi oleh belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang tumbuh 41,2% yoy dan belanja pemerintah pusat melonjak 26% yoy.

“Belanja negara untuk Maret 2021 naik 15,6% itu pertumbuhan luar bisa meningkat. Untuk belanja pemerintah pusat, terutama didukung belanja barang, belanja modal, dan belanja sosial,” ujar Sri Mulyani yang dikutip dari Kontan, Sabtu (24/4/2021).

Adapun untuk realisasi pembiayaan hingga akhir Maret 2021 tercatat mencapai Rp323 triliun setara 32,1% dari outlook akhir tahun sebesar Rp1.006,4 triliun.

ADVERTISEMENT

Sri Mulyani mengaku optimistis bahwa defisit anggaran ke depan akan mengkompensasi pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan belanja negara. Diharapkan kuartal II-2021 ekonomi bisa tumbuh 7% yoy.

Ia juga menambahkan bahwa belanja negara akan didorong pada April-Juni 2021 dalam hal program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021. Hingga 16 April 2021, realisasinya telah mencapai Rp134,07 triliun atau setara dengan 19,25 dari pagu sejumlah Rp699,43 triliun.

“APBN bekerja luar biasa keras untuk tarik kembali ekonomi masuk ke zona positf itu disebut countercycial. Semua sektor pelaku masyarakat dapat sentuhan dari APBN kita,” ujarnya.

Baca berikutnya: Harga Emas Turun Lagi Menjadi Rp933.000 per Gram pada Sabtu (24/4)

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Seruan Kemenag: FKUB se-Indonesia Tanam Pohon Matoa, Target 5 Hingga 10 Ribu

Kemenag menyerukan FKUB di seluruh Indonesia untuk ikut dalam gerakan menanam sejuta pohon matoa.
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT