LAYAR.NEWS – Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi terkait pemberhentian 56 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) di Gedung Merah Putih KPK, Senin (27/9/2021).
Sempat reda, massa aksi kembali dorong-dorongan dengan polisi setelah penghalang berupa tali antara massa dengan polisi copot.
Melansir Detik.com, Kapolres Metro Jaksel Kombes Azis Andriansyah hingga Wakapolres Metro Jaksel AKBP Antonius Agus Rahmanto tampak berusaha melerai dorong-dorongan itu. Azis terlihat berteriak memerintahkan jajarannya agar tidak balas mendorong.
Di tengah aksi dorong-dorongan tersebut, Mahasiswa dari atas mobil komando meminta massa aksi tidak terprovokasi. Mahasiswa itu terlihat berteriak sambil meminta seluruh massa aksi untuk mengangkat tangan agar terlihat siapa yang melakukan pendorongan.
“Hati-hati provokasi, semuanya angkat tangan,” teriak salah satu mahasiswa dengan pengeras suara.
Sontak, massa aksi pun mengangkat tangan mereka. Tidak lama berselang, dorong-dorongan itu selesai.
Hanya, pada pukul 14.49 WIB, massa kembali terlibat dorong-dorongan dengan polisi.
“Satu komando, satu perjuangan. Hati-hati provokasi,” seru mahasiswa.
Massa aksi sempat bertambah usai dorong-dorongan dengan polisi mereda sekitar pukul 14.20 WIB. Massa aksi berpakaian almamater biru datang dari Jl HR Rasuna Said.
Mereka juga tampak membawa sejumlah spanduk. Di antaranya bertuliskan ‘Firli Kamu Jahat’, ‘Aku Lebih Sayang KPK Daripada Mantan’, hingga ‘Koruptor Berkelakar’.
Baca berikutnya: Ujung TWK, 56 Pegawai KPK Diberhentikan Pada 30 September