LAYAR NEWS, MAKASSAR – Tahun 2024 berlalu, berganti tahun 2025. Berbagai peristiwa, suka, dan duka, mewarnai perjalanan bangsa Indonesia selama setahun terakhir, baik di tingkat daerah maupun nasional.
Salah satu momen besar di tahun 2024 adalah terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia.
Selain itu, Pilkada serentak juga menjadi sorotan dengan terpilihnya para gubernur, wali kota, dan bupati di seluruh Indonesia.
Namun, di balik peristiwa besar ini, berbagai tantangan sosial tetap menghiasi perjalanan bangsa, seperti kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar dan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah.
Menjelang pergantian tahun, Jupriadi, tokoh pemuda Kota Makassar yang akrab disapa Dengjoe, memberikan kesannya tentang berbagai dinamika yang terjadi.
Salah satu perhatian utamanya adalah masalah banjir, khususnya di kawasan Perumnas Antang, Kecamatan Manggala, Makassar.
“Banjir di Perumnas Antang Blok 8 dan Blok 10 masih menjadi duka yang terus berulang. Hingga kini belum ada solusi nyata untuk mengatasi masalah ini dari tahun ke tahun,” ungkap Dengjoe, Rabu (01/01/2025).
Ia menegaskan bahwa banjir di wilayah tersebut merupakan pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar.
Menurutnya, kolaborasi antara pemangku kepentingan, termasuk para anggota DPRD di tingkat kota dan provinsi, menjadi kunci untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Bagusnya mereka berkolaborasi segera untuk menuntaskan permasalahan banjir yang ada di Kecamatan Manggala, khususnya di Perumnas Antang Blok 8 dan Blok 10. Di mana ada kemauan, pasti ada solusi,” ujar Dengjoe penuh harap.
Ia juga mengingatkan semua pihak untuk tidak lelah berbuat baik dan terus memberikan perhatian kepada masyarakat yang terdampak banjir.
“Jangan lelah berbuat baik. Tahun 2025 harus menjadi momentum untuk memperbaiki kondisi ini dan memberikan harapan baru bagi masyarakat,” tutupnya.
Dengjoe berharap pemerintah dapat mengawali tahun baru dengan langkah nyata yang berdampak langsung pada masyarakat, khususnya mereka yang selama ini menderita akibat banjir.