No menu items!
ADVERTISEMENT

Dewan Desak Pemkot Makassar Atasi Konflik Antar Kelompok Warga

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS, MAKASSAR – DPRD Kota Makassar mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk segera mencari solusi terkait konflik antar kelompok warga Ujung Tanah dan Tallo.

Anggota DPRD Kota Makassar, Sahruddin Said mengatakan, hingga saat ini belum ada solusi yang persuasif dilakukan untuk meredam konflik antar kedua kelompok tersebut.

“Mengenai tindak lanjut atau solusi tentang kejadian yang meresahkan masyarakat yaitu konflik antara satu dengan orang lain belum ada solusisi mudah-mudahan sudah ada tindakan kokrit dari pemerintah untuk menyudahi konflik antar kelompok,” ujarnya, Sabtu (1/4/2021).

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Sahruddin Said menyarankan Pemerintah Kota menyediakan pos keamanan di daerah konflik tersebut, untuk mencegah terjadinya konflik berkelanjutan.

“Daerah konflik harus disediakan pos keamanan paling tidak ada pencegahan yang dilakukan,” terangnya.

“Bagaimana caranya kota Makassar menuju lebih aman kalau masih ada daerah yang rawan konflik,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi mengatakan bahwa hal ini menjadi perhatian semua pihak. Adanya konflik antar kelompok yang sering terjadi di Kota Makassar dinilai sebagai dampak kurang maksimalnya kerja para petugas sosial mendata warga.

“Konflik antar daerah, tentunya ini akan menjadi catatan kita untuk menindaklanjuti. Saya kira ini menjadi perhatian kita semua bersama rekan Polri agar bisa ini diselesaikan,” tutupnya.

Baca berikutnya: Dewan Tolak Rekomendasi LKPJ Wali Kota Makassar 2020

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Respons Pemerintah Soal LG Hengkang dari Indonesia, Investasi Rp13,7 Triliun Batal

Masih ramai kabar tentang hengkangnya perusahaan dari Korea Selatan, LG Energy Solution dari Indonesia. LG memutuskan menarik
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT