LAYAR.NEWS, Makassar — Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sekprov) Jufri Rahman telah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Dewan Pertahanan Nasional (Wantannas) RI, Laksamana Madya TNI Hutabarat. Kedatangan Sekjen Wantannas untuk menindaklanjuti sesuatu yang penting.
“Ini menunjukkan bahwa Sulsel sebagai provinsi pintu gerbang kawasan Timur Indonesia ini, betul-betul menjadi fokus perhatian pemerintah pusat dalam rangka menyusun kebijakan. Karena kalau Wantannas sudah turun tangan, berarti ada isu-isu penting yang mesti ditindaklanjuti di Sulsel,” kata Jufri dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Rabu, 21 Agustus 2024.
Jufri Rahman menegaskan, akan memfasilitasi segala kebutuhan data yang diperlukan Wantannas dalam rangka penyusunan kebijakan pemerintah pusat kepada Pemprov Sulsel. Ia bersedia untuk menindaklanjuti segala kebutuhan Wantannas RI, jika dalam kajiannya di Sulsel mengalami kendala.
“Bahwa jika memerlukan atau membutuhkan data dari pemerintah provinsi kami bersedia memberikan, dan juga untuk hal-hal yang sifatnya teknis silahkan langsung menghubungi SKPD teknis terkait dan kalau ada kendala, nanti sampaikan ke saya, nanti saya akan tindak lanjuti,” tegasnya.
Jufri Rahman juga berharap hasil kajian Wantannas ini dibuat untuk kepentingan nasional dan bisa memberi manfaat lebih kepada masyarakat Sulsel. Pertemuan itu berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, 20 Agustus 2024.
Sekjen Wantannas RI menjelaskan, kunjungannya ke Sulsel untuk pengumpulan data dan bahan guna menyusun rekomendasi kebijakan kepada Presiden berkaitan dengan tema ‘Optimalisasi Hilirisasi Produk Kelautan Dan Perikanan Guna Mewujudkan Ekonomi Biru Dalam Rangka Ketahanan Nasional’.
“Pemilihan lokasi kunjungan di Provinsi Sulsel ini sangat erat kaitannya dengan potensi ekonomi biru, yaitu ekonomi laut atau ekonomi maritim, merujuk pada pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk peningkatan ekonomi, perbaikan kehidupan (kesejahteraan) masyarakat, dan kesehatan/kelestarian ekosistem laut,” ungkapnya.
Guna mewujudkan hal tersebut, lanjutnya, pemerintah menjalankan kebijakan hilirisasi sebagai katalisator perekonomian Indonesia. “Pemerintah perlu melakukan berbagai transformasi untuk mengoptimalkan hilirisasi sumber daya laut dan perikanan,” terang Hutabarat.
Ia menerangkan bahwa proyek hilirisasi ini menjadi sesuatu yang sangat penting dan menjadi atensi. “Hal ini membuktikan bahwa hilirisasi memiliki nilai strategis dalam peningkatan nilai tambah produk kelautan dan perikanan yang belum optimal,” terangnya.
TSNB Hutabarat menuturkan, ada beberapa permasalahan yang perlu didalami Wantannas dalam kajiannya di Sulsel. Yakni hilirisasi produk kelautan dan perikanan, ketersediaan infrastruktur atau fasilitas pengolahan produk kelautan dan perikanan, dan inovasi dan teknologi pengolahan produk kelautan dan perikanan.
Selain itu, tambahnya, kedatangannya ke Sulsel juga untuk berdiskusi dan memperoleh data tentang rumusan kebijakan yang akan disusun dan disampaikan ke Presiden RI. “Diharapkan melalui diskusi yang kita lakukan, kami dapat memperoleh data berupa gambaran umum mengenai Pemprov Sulsel termasuk potensi kelautan dan perikanan,” tutupnya.