LAYAR NEWS, Makassar – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sulawesi Selatan, menggelar Daurah Marhalah 3, di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel. Kegiatan yang mengusung tema “Aktualisasi Diri Muslim Negarawan” dihelat tepat hari ini, Sabtu, 28 Juni hingga 3 Juli 2024.
Di hari pertama kegiatan, Amri Arsyid mengampu materi Kepemimpinan Negarawan, dengan menjadikan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW sebagai contoh yang dianggap bukan hanya memimpin, tapi juga menyiapkan pemimpin sebagai penerusnya.
“Ketika Rasulullah wafat, ada kurang lebih 1100 sahabat beliau tinggalkan, dan yang manapun itu jika ditunjuk, dia adalah pemimpin yang hebat,” kata Amri memaparkan materinya pada peserta Daurah Marhalah 3, KAMMI Sulsel.
Kegiatan ini diketahui merupakan rangkaian pelatihan untuk menciptakan pemimpin pemimpin muda di Indonesia. Bukan hanya berasal dari Sulsel tapi hadir juga peserta dari provinsi lain setelah melalui seleksi yang ketat.
Amri mengatakan, bahwa salah satu teknik memimpin yang baik adalah memahami konsep Situational Leadership. Yakni dimana seorang pemimpin, harus mampu memimpin berdasarkan kondisi orang-orang yang dipimpin.
“Orang yang dipimpin, punya kemampuan berbeda, pemahaman berbeda, latar belakang berbeda, sehingga dibutuhkan cara yang berbeda untuk memimpin mereka,” terang Calon Wali Kota Makassar ini.
Bagi Amri Arsyid, leadership adalah hal yang penting dalam sebuah organisasi, dan suksesi kepemimpinan harus sudah mulai sejak usia 25 tahun. Menurutnya, anak muda sudah harus berfikir menjadi presiden.
KAMMI adalah salah satu lembaga yang bertanggung jawab menciptakan calon pemimpin. “Kalau bisa presiden pun berumur di bawah 30 tahun, dengan kriteria yang matang, dan itu mungkin dengan kaderisasi yang baik oleh organisasi seperti KAMMI,” Amri Arsyid menyudahi.