LAYAR.NEWS, Makassar – Belum lama ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel dan Muhammadiyah Sulsel menggelar Tabligh Akbar Makassar Islamic Fair (MIF) 2024. Beragam kegiatan edukatif melengkapi acara yang berlangsung di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI) Kota Makassar itu.
Salah satu yang sempat menyita perhatian masyarakat yang hadir dalam gelaran akbar itu adalah penampilan Pesulap Merah atau Marcel Radhival. Ia tampil memukau dalam wadah edukatif yang bertajuk “Menyingkap Tabir Sihir dan Dukun Palsu”.
Pesulap Merah tampil dengan membuka kedok praktik perdukunan lewat atraksinya seperti ilmu kebal, ganda uang, makan pecahan kaca dan lainya. Ia juga berpesan kepada peserta agar tidak mempercayai praktek perdukunan karena semuanya hanya trik semata.
Ia juga menjelaskan tujuan membuka kedok perdukunan agar ingin mengedukasi masyarakat tentang bahaya perdukunan agar masyarakat sadar dan tidak menerima praktek perdukunan. “Yang mengetahui masalah ghaib hanyalah Allah SWT,” pesan dilansir dari laman resmi MUI Sulsel, Selasa, 6 Agustus 2024.
KH Ustadz Ilham Mukhtar, dalam ceramahnya mengingatkan bahaya perdukunan pada kegiatan itu. Ia mengatakan dalam hadis sudah dijelaskan bahwa “barang siapa yang pergi ke dukun dan meyakini kebenarannya maka sholatnya selama 40 hari tidak diterima Allah SWT.”
Ustad Ilham juga mengapresiasi Pesulap Merah yang menurutnya luar biasa memberi pencerahan kepada umat dan membongkar praktik perdukunan yang banyak menyesatkan orang. Ustad Ilham menyampaikan tema ceramah “Sihir, Magic, Ilmu Gaib, dan Perdukunan Perspektif Al Quran dan Sunnah”.
Sebagai informasi, Pesulap Merah, yang memiliki nama asli Marcel Radhival, dikenal sebagai pesulap dan konten kreator yang aktif mengedukasi masyarakat tentang praktik-praktik perdukunan dan sihir yang menyesatkan.
Melalui kanal YouTubenya, Marcel kerap membongkar trik-trik para dukun palsu dan memberikan pemahaman yang lebih rasional tentang sihir dan ilmu gaib. Dedikasinya dalam memberantas penipuan berkedok dukun ini telah membuatnya mendapatkan perhatian luas dari masyarakat.
Ketua Panitia MIF, Prof KH Mustari Bosra, mengajak seluruh masyarakat mendapatkan wawasan serta pemahaman mendalam tentang praktik-praktik sihir dan perdukunan dari sudut pandang Al Quran dan Sunnah, yang dikupas secara tuntas oleh narasumber.
Berdasarkan jadwal MIF 2024, kegiatan tersebut berlangsung selama 26 hari. Mulai Rabu, 31 Juli hingga Senin, 26 Agustus. Adapun lokasi kegiatan ini, yaitu di Wisma Negara dan pekarangan Masjid Asmaul Husna 99 Kubah, CPI Makassar.