LAYAR.NEWS, Makassar — Kepala UPT Pendapatan Wilayah 1 Makassar, Yarham Yasmin dibuat geram oleh salah satu simpatisan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati).
Gegara simpatisan tersebut, membuatnya harus berurusan dengan Bawaslu Sulsel. Yarham baru saja memenuhi panggilan dari Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel untuk memberikan klarifikasi dugaan pelanggaran netralitas ASN di Pilkada 2024.
Dalam foto yang viral di media sosial. Foto tersebut memperlihatkan Yarham beserta dua rekannya menunjukkan simbol dua jari sambil memegang kartu nama pasangan Andalan Hati.
Meskipun dia membantah bahwa, simbol dua jari yang ada dalam foto viral tersebut merupakan bukan bentuk dukungan kepada salah satu kandidat di Pilgub Sulsel.
Dia menceritakan kronologis kejadian, pada tanggal 27 September 2024, tepat jam istirahat, seseorang simpatisan kandidat Pilgub yang juga merupakan peserta wajib pajak masuk dalam ruangannya untuk konsultasi pajak kendaraan.
Namun ternyata, simpatisan itu membawa kartu nama salah satu pasangan calon yang rencananya akan dibagi-bagikan di Kantor UPT Pendapatan Wilayah 1 Makassar.
“Saya larang dia, karena ini area publik dan milik pemerintah, jadi dari pada simpatisan itu bagi-bagi di kantor, mending saya amankan memang di ruangan saya,” ungkapnya.
Terkait foto yang menunjukkan dua jari sambil menunjukkan kartu nama Andalan Hati.
“Itu sebenarnya permintaan dari simpatisan itu, dia minta foto sebagai pertanggungjawaban. Saya bilang foto cepat supaya dia pulang, tapi saya tidak menyangka foto itu keluar dan viral,” ungkapnya.
Dia mengaku, tidak mengenal simpatisan tersebut, meskipun simpatisan itu masuk ke dalam ruangan kerjanya.
“Saya tidak kenal dia (simpatisan), memang dia masuk ke ruangan saya. Saya juga tidak bisa larang karena dia wajib pajak,” ujarnya.
Akibat dari perbuatan salah satu simpatisan kandidat Pilgub Sulsel, dirinya terpaksa harus menghadiri panggilan Gakkumdu untuk memberikan klarifikasi terkait foto yang viral tersebut.
“Saya sudah punya datanya, saya akan cari dia (simpatisan) dan dia harus memberikan klarifikasi, mudah-mudahan dalam waktu dekat dia dipanggil oleh Bawaslu,” ujar Yarham.
“Saya merasa tidak merampok uang rakyat, saya tidak korupsi, tapi ini cukup menyita waktu dan tenaga, anak-anak saya juga di rumah resah karena ini viral, yang jelas saya ikhlas menjalani ini,” pungkasnya.