fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Facebook Mulai Batasi Konten Politik di Tiga Negara, Termasuk Indonesia

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR.NEWS – Facebook mulai memperketat penyebaran konten berbau politik khususnya yang muncul di News Feed. Kebijakan ini mulai diterapkan di tiga negara, yaitu Indonesia, Kanada, Brasil.

Selain itu, Amerika Serikat juga akan menyusul dalam beberapa waktu ke depan.

News Feed merupakan linimasa yang berisi konten apa yang dilihat oleh pengguna Facebook. Seperti status pengguna lain, hingga grup.

ADVERTISEMENT

Director Product Management Facebook, Aastha Gupta, mengatakan kebijakan ini akan berlaku dalam waktu yang sementara. Artinya, Facebook belum menerapkan aturan ini secara permanen.

Selama beberapa bulan ke depan, Facebook akan mempelajari dan memahami beragam preferensi masyarakat terhadap konten politik dan menguji sejumlah pendekatan.

Baca juga:  Japri Messenger, Aplikasi Chatting Sekaligus Payment Gateway

“Sebagai langkah pertama, kami akan mengurangi sementara distribusi konten politik di News Feed untuk sebagian kecil orang di Kanada, Brasil, dan Indonesia minggu ini, serta AS dalam beberapa minggu mendatang,” ungkap Gupta dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

ADVERTISEMENT

Gupta menambahkan, pada tahap awal ini Facebook akan melihat dan menganalisis seberapa besar pengaruh aturan baru ini di setiap negara.

“Selama pengujian awal ini, kami (Facebook) akan mengeksplorasi berbagai cara untuk memilah konten politik yang muncul di News Feed. Dari situ, kami akan melihat dan bisa memutuskan metode apa yang akan kami gunakan di masa mendatang,” lanjut Gupta.

Kendati demikian, Gupta menegaskan, aturan ini bukan berarti Facebook akan menghapus atau melarang konten berbau politik. Melainkan hanya mengurangi rekomendasi konten-konten tersebut kepada pengguna.

ADVERTISEMENT
Baca juga:  Whatsapp cs Down, Harta Mark Zuckerberg Menguap Rp87 Triliun dalam 8 Jam

“Penting untuk diperhatikan bahwa kami tidak menghapus konten politik dari Facebook sama sekali. Tujuan kami adalah untuk menjaga pengguna untuk menemukan dan berinteraksi dengan konten politik di Facebook, sambil menghormati selera setiap orang di News Feed mereka,” kata Gupta.

Sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, juga menjelaskan hal senada. Facebook sendiri belakangan mengalami banyak masalah lantaran penanganannya terhadap konten politik, khususnya dari fitur grup Facebook. Konten yang berkaitan dengan politik itu pun tak jarang membuat pengguna merasa tidak nyaman.

Baca juga:  Pengguna WhatsApp Migrasi ke Telegram, Pasti Aman?

“Salah satu masukan teratas dari pengguna kami adalah mereka tidak tertarik dengan hal-hal berbau politik karena menggangu pengalaman mereka ketika menggunakan layanan kami,” jelas Zuckerberg.

Zuckerberg juga mengatakan, langkah membatasi konten politik ini agar tidak menjadi sebuah percakapan khusus yang berpotensi dapat memecah belah.

Ia mengatakan, pengguna masih tetap dapat berdiskusi tentang politik atau bergabung dalam grup politik tertentu jika menginginkannya. Pasalnya, hal tersebut merupakan bentuk dari kebebasan berekspresi.

“Karena diskusi politik itu bisa untuk mengatur gerakan akar rumput, menentang ketidakadilan, atau belajar dari orang-orang dengan perspektif yang berbeda,” kata Zuckerberg.

Baca berikutnya: Pengguna WhatsApp Migrasi ke Telegram, Pasti Aman?

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Persoalan Sita Perhatian Saat Momen Mudik Lebaran di Sulsel: Macet Hingga SPBU Jorok

Pj Gubernur Sulsel soroti sejumlah hal yang mesti dibenahi momen mudik lebaran seperti jalan macet hingga SPBU jorok.
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT