LAYAR.NEWS, Makassar — Penyelesaian akhir atau finishing masih menjadi kendala yang terus dibenahi di skuat PSM Makassar. Dalam dua pertandingan terakhir mereka hanya meraih hasil imbang.
Melawan Persebaya 1-1 dan Persik Kediri, 1-1. Banyak peluang gol terbuang di pertandingan. Imbasnya, kemenangan dan raihan tiga poin menjadi hal yang sulit dijangkau. Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengakui kekurangan timnya tersebut.
Seperti pada laga yang baru saja dilakoni pada pekan 10 saat menjamu Persik Kediri di Stadion Batakan, Balikpapan. PSM yang tampil dominan di 2×45 menit hanya mampu menjebol gawang Persik satu kali melalui Tito Okello.
Padahal Persik bermain dengan 10 orang sejak pertengahan babak pertama. Persik bahkan sempat unggul lebih dahulu lewat Ezra Walian. Sayangnya hasil akhir dalam pertandingan itu imbang dan kedua tim hanya berbagi masing-masing satu poin.
“Kami setidaknya punya tujuh peluang. Banyak momen atau situasi seharusnya kita bisa mengambil keputusan yang lebih baik. Dan sayangnya ketika peluang bagus tidak bisa dimanfaatkan menjadi gol, maka akan sangat sulit memenangkan pertandingan,” keluh Tavares dilansir dari laman resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB), Selasa, 12 November 2024.
Pelatih asal Portugal itu wajar jika kecewa dengan performa Tim Ayam Jantan dari Timur dalam mengonversi peluang menjadi gol. Sebab problem ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada laga-laga sebelumnya, PSM juga mencetak banyak kesempatan, tapi minim gol.
Sementara lawan yang dihadapi, terkadang hanya punya satu atau dua peluang, tapi efektif dan berbuah gol. “Saya senang dengan peluang-peluang yang mereka buat. Tapi kami harus punya akurasi,” lanjut pelatih berlisensi A Pro UEFA ini.
“Kami sudah memainkan tujuh pertandingan kandang. Tiga menang, tiga draw dan sekali kalah. Sekarang kami harus membuat poin ini di laga away. Ini adalah sesuatu yang tidak mudah membuat poin away di BRI Liga 1. Terutama tim kami,” demikian Tavares.