fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Gandeng PKS Maju di Pilgub Sulsel, IAS: Kotak Kosong Pilwali Makassar Jadi Pelajaran

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS, Makassar – Ilham Arief Sirajuddin (IAS) juga menjadi salah satu figur yang turut meramaikan kontestasi politik, Pilkada Serentak 2024 di Sulsel. Mantan Wali Kota Makassar ini juga berkomitmen untuk maju bertarung dengan kontestan lain di Pilgub Sulsel pada November mendatang. 

Bukan tanpa sebab kader Golkar yang malang melintang dalam dunia politik di Sulsel ini menganggap dirinya cukup layak dengan berbagai pengalaman yang sudah didapatkan. Sebagai rangkaian persiapan, IAS juga turut mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau Fit and Proper Test yang digelar DPW PKS Sulsel di Makassar, Senin, 22 Juli 2024.

“Sekarang ini saya lagi berjuang walaupun kita tahu bahwa dinamika politik di Sulsel hari ini tidak terlalu bagus-bagus banget, gitu loh. Bahkan isu kecenderungan mempersiapkan agenda politik kontestasi kotak kosong ini adalah suatu proses pembodohan publik,” tegas IAS dalam konferensi pers di momen Fit and Proper Test DPW PKS Sulsel.

ADVERTISEMENT

Menurut IAS, bila isu kotak kosong dijadikan sebagai tolak ukur kontestasi politik di Sulsel ke depan maka ini akan menjadi sesuatu yang kurang baik untuk kondisi politik masa depan. “Kan kita sudah punya pengalaman kotak kosong (Pilwali Makassar 2018) kemarin. Bagaimana memuaskan hati pilihan masyarakat kalau tidak ada uangnya.”

Bagi IAS, pengalaman kotak kosong bisa menjadi pelajaran berharga dalam kontestasi politik di Sulsel. “Dan ketika kotak kosong yang kebetulan banyak yang itu, akhirnya kan kotak kosong yang banyak dipilih oleh masyarakat. Dan saya kira ini harus menjadi pelajaran yang baik dan jangan sampai terulang.”

IAS berharap bila PKS menjadi bagian dari partai yang mengusung, mendukung sekaligus merekomendasikan dirinya untuk maju di Pilgub Sulsel 2024. Sebagaimana Golkar yang menurut IAS tetap memperjuangkan kadernya untuk menerapkan pendekatan politik ke partai manapun berdasarkan hasil survei. 

ADVERTISEMENT

“Yang pasti saya memberi apresiasi PKS yang mulai dari awal mengikuti proses. Jangan ada partai yang membuka mekanisme kemudian tiba-tiba judulnya tidak ditahu, eh sudah keluar rekomendasinya,” IAS berkelakar menyindir partai yang menurutnya tak sesuai dengan ekspektasinya. 

IAS juga mengaku sudah menjalin komunikasi dengan PKB, selain PKS. “Saya sudah diwawancara dengan PKB saya hargai semua (karena) ada mekanisme. Demokrat kita disuruh mendaftar tidak tahu kapan kita diajak wawancara, tiba-tiba keluar rekomendasi. Memang kalau saya sama Demokrat sudah sering dikecewakan jadi biasa,” ungkap IAS melanjutkan kelakarnya.

Lebih lanjut kata IAS, dengan dukungan PKS maka proses pencalonan melalui jalur partai akan cukup. “Golkar itu cuman tiga, kalau ada PKS selesai, cukup. Tapi saya juga berharap bagaimana bersama-sama dengan Gerindra. Makanya bangunan politik hari ini saya juga harus bisa melihat situasi dan dinamikanya seperti apa.”

ADVERTISEMENT

Penulis: Lisana Sidqin Aliyan

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Beredar Video WNI Diduga Disekap dan Disiksa di Myanmar, Begini Sikap Pemerintah Indonesia

LAYAR.NEWS, Jakarta — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah memonitor beredarnya dua video yang diduga para Warga Negara Indonesia (WNI)...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT