LAYAR.NEWS, Makassar — Garuda menjadi salah satu maskapai yang dipercaya oleh pemerintah dalam pelaksanaan Ibadah Haji tahun 2025 khususnya terkait layanan transportasi udara.
Untuk Embarkasi-Debarkasi Makassar akan menggunakan Pesawat Boeing 777 yang bisa mengangkut penumpang sebanyak 393 orang dengan jumlah 41 kelompok terbang (Kloter).
Pihak maskapai plat merah ini berkomitmen dan berjanji akan meningkatkan fasilitas layanan bagi jemaah haji, termasuk penggunaan unit pesawat asli milik Garuda Indonesia, layanan unit bus angkutan darat dari asrama haji ke bandara.
“Termasuk juga menyiapkan video tutorial pemanfaatan fasilitas kepada jemaah haji selama di pesawat, yang bisa menjadi salah satu bahan materi manasik haji,” ungkap Kepala Divisi Finance dan Administrasi PT. Garuda Indonesia Gruman Jannata dalam siaran pers Kemenag Sulsel yang diterima, Kamis, 20 Februari 2025.
Kakanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid menegaskan, bahwa penyelenggaraan haji tahun ini masih tetap mengusung tema ’Haji Ramah Lansia dan Difabel’, sehingga hal ini bisa menjadi perhatian khusus dari pihak maskapai Garuda.
“Berharap maskapai Garuda Indonesia pada penyelenggaraan haji tahun 2025 khususnya di Embarkasi-Debarkasi Makassar, bisa lebih meningkatkan layanan terhadap jemaah haji kita, khususnya yang masuk kategori lansia dan berkebutuhan khusus,” ujar Ali Yafid.
Karenanya menurut Ali Yafid, dibutuhkan komunikasi, koordinasi dan sinergi antar seluruh stakeholder yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan ibadah haji.
“Demi satu tujuan yakni bagaimana memastikan kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji dan peningkatan layanan bagi jemaah haji,” terang Ali Yafid.
Sementara itu, Kabid PHU Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail meminta agar unit dan fasilitas angkutan bus dari asrama haji ke bandara dan sebaliknya tahun ini bisa diupgrade supaya lebih memberikan kenyamanan bagi jemaah haji.
“Khusus untuk pembagian sheet posisi duduk di pesawat bagi jemaah haji, kami harap komunikasi dan koordinasi terkait pengaturan sheet jemaah bisa dilakukan dengan baik dan intens,” harapnya.
“Karena yang paling faham profil jemaah haji adalah petugas haji embarkasi, khususnya untuk jemaah haji kita yang masuk kategori lansia dan difabel, yang membutuhkan penanganan khusus selama di pesawat,” tambah Ikbal Ismail.