Layar.news, Makassar – Gaya kepemimpinan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) masih
membekas di hati dan kepala masyarakat ketimbang periode pemerintahan yang baru berlalu.
Hal itu dikatakan warga Kelurahan Katimbang, Sukri saat acara silaturahmi bersama Bakal Calon Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal MI (Deng Ical).
Menurut Sukri, keluhan dan pujiannya itu bukan karena Deng Ical hadir Bersama IAS. Akan tetapi, memang seperti itu faktanya pada era kepemimpinan IAS.
“Pemerintahan yang baru berakhir selama lima tahun itu seolah menggantung kita di langit, tapi kaki tidak menginjak bumi. Saat kita memijak bumi, terasa bahwa ternyata pemerintah belum melakukan apa-apa dan rakyat tetap dihadapkan dengan kesulitan yang sama,” jelasnya.
Pernyataan Sukri dikuatkan warga lainnya, Hadira. Ia berharap, Wali Kota Makassar ke depan memperhatikan nasib pedagang kecil. Utamanya, akses atau bantuan permodalan.
Harapan tersebut direspon Deng Ical. Menurut pasangan dengan akronim DILAN (Deng Ical-Fadli Ananda) ini, ia sudah menyiapkan program bantuan permodalan bagi pengusaha kecil. Bahkan, ada juga skema bapak asuh.
“Pemerintah tidak hanya akan membantu permodalan, tapi juga pendampingan merek, produksi hingga pemasaran,” ungkap Deng Ical.
Deng Ical melakukan pertemuan beberapa titik di Kecamatan Biringkanaya. Mulai Kelurahan Untia, Bulurokeng, Daya, Katimbang, Sudiang hingga Paccerakkang. Juga ada titik di Sudiang Raya dan Kelurahan Pai.
Dari pertemuan di titik-titik tersebut, ia kebanyakan mendengar keluhan warga. Terutama soal kepuasan pelayanan pemerintahan. Karena itu, IAS yang hadir kemudian mempertanyakan jika ada yang mengklaim tingkat kepuasan masyarakat sangat tinggi.
“Lalu dimana itu tingkat kepuasan masyarakat yang diklaim sangat tinggi, jika faktanya, masyarakat masih berteriak soal ketidakpuasan,” kata IAS.
Sebelumnya, saat Deklarasi DILAN di Lapangan Karebosi, Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad secara berkelakar masih menyebut IAS sebagai Wali Kota Makassar. Menurut anggota DPRD Sulsel ini, Pilkada Makassar 2020, hanya dilakukan untuk mencari pengganti IAS. (rls)