fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Gemara Malut Sukses Gelar Dialog Interaktif

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS, MAKASSAR – Gerakan Mahasiswa untuk Rakyat Maluku Utara (GEMARA MALUT) menggelar Dialog Interaktif secara virtual google meet, Jumat (17/02/2023).

Dalam dialog interaktif tersebut mengangkat topik tentang “Kerusakan Lingkungan dan Melihat Pesta Demokrasi 2024,” yang dihadiri sebanyak 46 orang dari berbagai elemen organisasi secara virtual.

Terkait dengan problem yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan, kerusakan lingkungan marak terjadi di berbagai wilayah khususnya di Maluku Utara. tentu, ini menjadi hal yang sangat krusial mengingat bahwa Maluku Utara notabenenya adalah masyarakat petani, ujar Lada Ridwan selaku moderator.

ADVERTISEMENT

Dialog interaktif tersebut menghadirkan narasumber diantaranya, Masri Anwar SH. MH, (Akademisi dan Pegiat Lingkungan), Faisal Ikbal S. IKOM. M IKOM, (Pengamat Komunikasi Politik), Aslan Sarifuddin, (Ketua Exco Partai Buruh Kabupaten Halmahera Tengah), Fauji Yusuf S. P, (Aktivis Mahasiswa Pascasarjana Unkhair Peduli Lingkungan).

Dari salah satu narasumber, Fauji Yusuf menyampaikan kelompok mahasiswa dan intelek terus bangun komunikasi yang baik.

“Tumbuhkan semengat membaca, menulis, discourse, aksi dan bentuk perjuangan lainya. Dan jangan mudah menyerah untuk melakukan kebaikan untuk menuaikan kepada banyak orang,” ujaranya.

ADVERTISEMENT

Terakhir pelihara kesatuan dan persatuan dan jaga idealis serta memegang teguh prinsip perjuangan dalam situasi apapun.

“Kunci terakhir adalah ungkapkan terus narasi ilmiah dan bangun dinamika kritis seperti yang sudah pernah di lakukan oleh tokoh tokoh pendahulu kita.” lanjutnya

Serta pelihara generasi dengan kata kata perlawanan agar generasi yang baru tumbuh paham bahwa, sejarah kita memang ditakdirkan untuk menjalani sebuah proses perjuangan.

ADVERTISEMENT

Demikian pula disampaikan oleh Akademisi dan Pegiat Lingkungan, Masri Anwa bahwasanya, masalah ekologi dan kerusakan lingkungan harus selalu diawetkan di dunia akademis,sivil socity, dan aktivis.

Memahami ekologi dan lingkungan bukan hanya berdasarkan pengetahuan yang dibrif oleh pengetahun moderen, tetapi harus berdasarkan pengetahuan yang berdarkan pengalaman yang dialami dalam kehidupan sehari hari.

“Sivil socity, mahasiswa dan aktvis harus menggeleng pada kekuasaan dalam konteks kebijakan yang merusak lingkungan dan ekologi,” katanya.

“Banyak permasalahan yang kemudian itu berakibat fatal bagi lingkungan apabila kita tidak bisa mencega investasi ekstra aktif khususnya di maluku utara untuk itu sudah saatnya pemuda dan mahasiswa menyatukan pemahaman mengenai hal ini,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!

ADVERTISEMENT

Terkini

Mudahkan Alur Layanan Keagamaan, Kemenag Gowa Luncurkan Aplikasi Pangadakkang

LAYAR.NEWS, Gowa — Aplikasi Pelayanan Keagamaan Digital Kementerian Agama Gowa (Pangadakkang) hadir untuk memudahkan masyarakat Kabupaten Gowa mendapatkan layanan...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT