LAYAR NEWS, SURABAYA — Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, bertemu dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi pada hari Rabu, 19 Juli 2023.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari Misi Dagang Jatim-Sulsel yang berlangsung akhir tahun sebelumnya di Sulawesi Selatan, yang melibatkan transaksi dengan nilai ratusan miliar rupiah. Dalam pertemuan tersebut, antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga melakukan perjanjian kerjasama.
Mereka membahas berbagai isu terkait, termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), manajemen pemerintahan, perekonomian, pertanian, serta upaya penanggulangan stunting dan kemiskinan.
Pertemuan antara kedua gubernur ini bertujuan untuk memperkuat kerjasama dan sinergi antara Sulawesi Selatan dan Jawa Timur dalam berbagai aspek pembangunan dan perekonomian daerah. Melalui pertemuan ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kolaborasi dan peran aktif kedua provinsi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan wilayahnya masing-masing.
“Kunjungan kami, di mana kemarin Ibu Gub melakukan kunjungan ke Sulsel, ada beberapa ratusan miliar transaksi bisnis dan sudah ada yang terlaksana,” kata L Sulaiman.
Antara Pemprov dua program jalan sudah berjalan, termasuk untuk program pembibitan dan pembenihan padi.
“Dua ini kita kerjasama dan Alhamdulillah kita di Sulsel ada Mandiri Benih sudah beroperasi dan sukses tahun lalu produksinya meningkat pesat 250.000 ton,” sebutnya.
Selanjutnya terkait kerajinan melakukan studi tiru terkait pembuatan baik itu kerajinan tangan dari kulit berupa tas, sepatu, topi, dompet dan asesoris lainnya.
“Kami punya potensi tetapi kami perlu sharing tentang apa yang sudah dipunya Jawa Timur dan apa yang kami miliki untuk dikembangkan,” ujarnya.
“Kami bawa beberapa pengrajin di sini belajar,” imbuhnya.
Khofifah Indar Parawansa menekankan bahwa misi dagang yang dilakukan sebelumnya bukan sekadar kegiatan perdagangan biasa. Lebih dari itu, misi dagang tersebut melibatkan kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari kedua provinsi, yang saling melakukan perjanjian kerjasama dan follow up untuk memberikan nilai tambah pada produk yang ditawarkan.
Salah satu hal yang dapat segera difollow up adalah terkait dengan Balai Besar Inseminasi Buatan di Jawa Timur, yang memiliki potensi untuk meningkatkan jumlah sapi potong dan sapi perah.
“Pada dasarnya banyak hal kerjasama intensif yang kita bangun antar provinsi, antar daerah,” sebutnya.