LAYAR NEWS, MAKASSAR – Massa aksi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat se-kabupaten Bulukumba menggeruduk kantor DPRD kabupaten Bulukumba, Jumat (31/05/2024).
Aksi yang dilakukan sejumlah kader dan Anggota PMII dilakukan dalam rangka menyambut hari kesaktian Pancasila 1 Juni 2024.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan di dua titik yaitu pertigaan jembatan teko dan depan kantor DPRD kabupaten Bulukumba. Massa membakar ban bekas dikedua titik tersebut dalam rangka membakar semangat juang membela rakyat.
Prosesi aksi PMII ini di kawal ketat oleh petugas kepolisian Bulukumba. Mereka bergantian melakukan orasi-orasi ilmiah perihal tuntutannya yang semakin membakar semangat massa aksi, sehingga menyebabkan kemacetan di jalan titik aksinya.
Massa PMII yang berasal dari berbagai komisariat yang ada di Bulukumba itu membawa tuntutan perihal tidak maksimalnya pelaksanaan nilai-nilai Pancasila khususnya sila kedua dan kelima.
Akibat tidak maksimalnya penerapaan kedua sila Ini sehingga timbul permasalahan-permasalahan dari segi pendidikan, pemerataan pembangunan, pencemaran lingkungan akibat tambang ilegal dan keadilan bagi para petani.
Masalah-masalah yang menjadi inti tuntutan massa kepada para wakil rakyat kabupaten Bulukumba. Setelah orasi, massa PMII akhirnya disilakan masuk ke ruang Audiensi DPRD kabupaten Bulukumba.
“Permasalan pendidikan yang ada saat ini terlihat jelas bahwa tidak terjadi pemerataan di seluruh Indonesia. kami melihat bahwa pendidikan hanya terfokus di Indonesia barat dan melarat di Indonesia timur. Padahal para pelajar Indonesia timur juga memiliki potensi yang besar untuk Indonesia kedepannya. Dan hal ini kemudian menandakan tidak terealisasi nya sila kelima Pancasila. Selain itu di Bulukumba kami melihat fasilitas pendidikan tidak memadai terkhusus nya di dunia kampus , tambahan masalah beasiswa Pemda tidak menguntungkan bagi kami mahasiswa lokal. Sehingga kami menuntut kepada anggota DPRD untuk dilakukan RDP (Rapat Dengar Pendapat) bersama PEMDA Bulukumba khususnya Dinas Pendidikan terkait masalah tersebut.” Kata Ahmad Irfan selaku koordinator lapangan.
Begitu pula persoalan pembangunan yang ada di negeri ini. Menurutnya pejabat negara belum mampu mengatasi masalah tersebut.
” Belum lagi problem pembangunan lagi-lagi hanya terfokus di pulau Jawa saja, seolah Indonesia ini hanya untuk Indonesia bagian barat saja.” Katanya.
Tuntutan yang dijabarkan oleh Kader PMII ternyata juga dikeluhkan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bulukumba tersebut. Alhasil, tidak ada solusi yang dibawa pulang dari Ruang Audiensi tersebut.
“Harusnya ketika mahasiswa membawakan aspirasi dan mengeluhkan terkait keadilan yang tertera pada sila ke 5 Pancasila, anggota DPR jangan kembali mengeluh kepada kami. Harusnya mereka memberikan solusi apa yang harus dilakukan dan menindak lanjuti persoalan keadilan di negeri ini khususnya pada permasalahan pendidikan dan masalah pembangunan yang sampai hari ini belum ada pemerataan yang terjadi di seluruh Indonesia” Kata Syaibatul Hamdi selaku ketua komisariat PMII UMB.
Selain daripada itu ia juga menambahkan persoalan sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab, ungkapnya kata kemanusiaan tidak hanya merujuk kepada hubungan antar manusia yang satu dan manusia yang lainnya. Tapi kemanusiaan juga merujuk kepada hubungan baik antara manusia dan lingkungan ataupun alam sekitar.
Ia mempertegas bahwa hubungan baik dengan alam hari ini kurang diperhatikan, ini dibuktikan dengan maraknya tambang-tambang ilegal yang beredar di negeri ini.
“Saya berharap Semoga pemerintah kedepan bisa menyelesaikan persoalan kemanusiaan dan keadilan yang belum terealisasi di negeri ini,” Tutupnya.