LAYAR.NEWS, Ternate — Tim gabungan masih melakukan upaya pencarian korban hilang akibat banjir bandang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara. Sejauh ini tinggal satu warga yang belum berhasil ditemukan sejak bencana tersebut terjadi pada Minggu, 25 Agustus 2024, dini hari.
BNPB melaporkan bahwa sejak Rabu, 28 Agustus sekitar pukul 07.30 waktu setempat, tim gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas memulai pencarian di lokasi terdampak. Operasi pencarian diawali dengan menurunkan dua ekor satwa K-9 miliki kepolisian.
“Namun, upaya identifikasi lokasi korban hilang oleh satwa tersebut belum membuahkan hasil,” tulis keterangan dalam siaran pers yang diterima jurnalis dari Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Kamis, 29 Agustus 2024.
Operasi pencarian sempat dihentikan sementara untuk kepentingan keamanan dan keselamatan petugas gabungan. Pada siang hari, hujan yang turun di bagian hulu mengakibatkan adanya aliran air yang dapat membahayakan petugas di lapangan.
Para personel gabungan yang didukung dengan alat berat akan melanjutkannya pada esok hari. Hingga hari ini, Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Banjir Bandang Kelurahan Rua mencatat korban meninggal 18 warga. Mereka yang luka-luka telah mendapatkan perawatan medis dari tim kesehatan setempat.
Sedangkan pengungsian, sebanyak 150 jiwa berada di SMK 4 Kastela untuk sementara waktu. BNPB memberikan pendampingan operasionalisasi Posko yang berlokasi di Kantor Wali Kota Ternate. Melalui pengaktifan organisasi tanggap darurat ini, penanganan akan berjalan secara optimal.