LAYAR.NEWS – Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, menyebutkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini didominasi varian Delta atau B1617.2.
Covid-19 Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India juga memicu penularan lebih cepat, sehingga gejala Covid-19 kerap memburuk.
“Sekarang ada yang lebih prihatin lagi, varian Delta ini mutasinya lebih menular dibandingkan mutasi sebelumnya, kemudian diyakini oleh para pakar ini lebih berbahaya,” sebut Daeng dikutip dari DetikHealth, Rabu (7/7/2021).
“Kami sudah mendapat laporan dari kawan-kawan di lapangan, dari kawan-kawan LIPI yang sedang meneliti bahwa memang varian Delta ini di lonjakan kasus sekarang 80 persen dari menginfeksi daripada varian yang lain,” sambungnya.
Daeng menuturkan, dalam salah satu kasus di sebuah rumah sakit, ada 160 pasien yang terinfeksi varian Delta dari 211 pasien Covid-19.
Selain itu, jumlah kasus Covid-19 yang akhirnya membutuhkan perawatan di rumah sakit juga terus meningkat. Hal ini yang kemudian memicu kekhawatiran para ahli gejala Covid-19 para pasien kini banyak berakhir kritis.
“Nah artinya varian Delta ini sekarang lagi merajai di kasus lonjakan karena kecepatan penularannya,” kata Daeng.
“Kemudian varian delta ini menyebabkan perburukan lebih sering, buktinya memang kebanyakan kasus-kasus sekarang ini kalau dikatakan oleh para peneliti itu hospitalitynya lebih tinggi dari sebelumnya,” bebernya.
Daeng menyebut kriteria pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit umumnya sudah mengalami gejala Covid-19 sedang, berat, hingga kritis dan disertai kondisi pneumonia hingga gangguan sistemik lainnya.
“Kalau semakin banyak kasus membutuhkan pelayanan di RS maka memang gejala perburukannya lebih cepat ini yang terjadi pada varian Delta,” pungkasnya.
Baca berikutnya: Kata Pakar Ini Satu-satunya Cara Hadapi Covid-19 Varian Delta