Layar.news, Makassar – Pasangan Calon Wali Kota Makassar Syamsu Rizal Deng Ical-Fadli Ananda (DILAN) memiliki program 100 hari kerja.
Jika mendapat amanah dilantik sebagai pemangku kebijakan, DILAN memprioritaskan tiga program di 100 hari kerja pertama mereka.
Hal tersebut disampaikan Deng Ical saat melakukan kampanye di Kelurahan Manggala, Minggu (4/10)2020.
Pertama, unifikasi data. Program ini untuk memantapkan seluruh data, baik orang miskin, pengangguran, industry rumah tangga, pemuda yang butuh modal, dan data lain yang dibutuhkan untuk melakukan intervensi kebijakan.
“Mengapa unifikasi data ini penting? Agar tidak ada lagi orang yang berhak dapat BLT justru tidak dapat. Sebaliknya, tidak boleh ada yang tidak berhak, justru dapat,” ungkapnya.
Program 100 hari kedua adalah peta drainase. Ini penting dalam rangka membebaskan Kota Makassar dari banjir. Dengan peta drainase, akan ketahuan daerah mana yang tinggi dan daerah mana yang rendah.
“Posisi tinggi dan rendah Kawasan ini penting untuk menentukan arah aliran drainase. Jangan sampai justru mengalir dari daerah rendah ke ketinggian, karena pasti akan menimbulkan genangan,” bebernya.
Selain itu, peta drainase juga penting untuk menentukan titik resapan. Daerah yang sudah ditetapkan sebagai daerah resapan sama sekali tidak boleh dibanguni atau ditimbun. Karena pasti akan menimbulkan masalah.
Berikutnya, program 100 yang ke-3 adalah reformasi birokrasi. Istilahnya Pak Jokowi adalah revolusi mental. Tidak boleh lagi birokrasi itu bermental penguasa. Harus bermental pelayan.
“Ini penting agar ASN tidak merasa jago sendiri. Tidak merasa paling hebat dan paling berjasa dalam mensejahterakan masyarakat. Reformasi birokrasi ini juga penting dalam menata penjenjangan karier ASN,” tegasnya.