LAYAR.NEWS – Cegukan terjadi ketika otak mengirimkan sinyal agar diafragma bergeser ke bawah dengan paksa, tiba-tiba menarik banyak udara ke bagian belakang tenggorokan. Perubahan tekanan yang tiba-tiba menyebabkan area sempit di tenggorokan untuk sementara tertutup, menyebabkan suara “hik”.
Cegukan biasanya diatasi dengan mimum air putih untuk menghentikannya. Lalu bagaimana jika cegukan terjadi saat menjalankan ibadah puasa?
Dokter umum di RS Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Reisa Kartikasari mengatakan, dalam penanganan cegukan dilihat dari penyebabnya. Juga dilihat dari yang ringan sampai kronis. Cegukan yang bersifat ringan atau sementara bisa disembuhkan tanpa minum air putih yang dapat membatalkan puasa.
“Tergantung penyebab cegukannya. Kalau yang bersifat sementara bisa,” kata Reisa dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/4/2021).
Akan tetapi, jika cegukan karena adanya gangguan serius seperti gangguan sistem pencernaan, saraf, rongga dada, jantung, stroke dan lain-lain, maka dibutuhkan penanganan lebih lanjut.
Mengatasi Tanpa Minum Air Putih
Reisa mengatakan, cegukan sementara biasanya akan hilang dengan sendirinya. Kondisi ini bisa dipercepat dengan menahan napas selama beberapa waktu.
“Jadi menarik napas dalam, dengan tenang, tahan napas beberapa saat, lalu embuskan. Sampai cegukan hilang,” ujar Reisa.
Selain itu, bisa juga menggunakan kantong kertas sambil bernapas. Tahan napas sambil memencet hidung juga bisa dilakukan.
Melansir laman Harvard Medical School, menahan napas dilakukan untuk mengganggu siklus pernapasan normal.
Cara lain untuk menghentikan cegukan adalah dengan menggosok bagian belakang leher. Menarik lutut ke dada dan membungkuk ke depan juga bisa dilakukan. Cara lainnya yang bisa dicoba, ada seseorang yang siap mengalihkan perhatian Anda saat cegukan kembali muncul, dengan menakut-nakuti Anda atau menceritakan lelucon yang sangat bagus.
Baca berikutnya: Pahami Risiko dan Manfaat Puasa bagi Ibu Hamil