LAYAR.NEWS – Vitamin D tidak kalah penting untuk menjaga imunitas tubuh, terutama selama masa pandemi covid-19 saat ini.
Salah satu cara untuk mencukupi kebutuhan vitamin D adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari. Meski demikian, saat ini masih banyak masyarakat yang memperdebatkan kapan waktu terbaik untuk berjemur tersebut.
Melansir OkeZone, dokter ortopedi, Henry Suhendra SpOT, menjelaskan bahwa saat ini fenomena berjemur telah terbagi menjadi beberapa kubu. Beberapa orang melakukannya pada pagi hari pukul 07.00 hingga 09.00 dan sore sekira pukul 16.00.
Sementara, kubu selanjutnya adalah berjemur pada siang hari bolong yaitu pukul 12.00 siang.
“Nah kita bicarakan masing-masing ya. Kubu pagi yang mulai pukul 07.00–09.00 pagi dan sore hari mengandung ultraviolet A, dan hampir tidak ada ultraviolet B. Ultraviolet A itu tidak membentuk vitamin D,” terang dr Henry.
Banyak masyarakat tidak menyadari saat terpapar sinar ultraviolet A yang cenderung tidak terlalu panas tersebut dalam jumlah banyak. Padahal, sinar ultraviolet A itu bisa menyebabkan berbagai masalah kulit seperti keriput, bintik di kulit, dan penuaan kulit lain yang bisa menyebabkan kanker kulit.
“Kalau yang siang, jam terbaik adalah pukul 12.00 karena itu adalah puncak ultraviolet B yang menghasilkan vitamin D. Kalau mau ditawar boleh, mulai dari jam 10.00 sampai 14.00. Yang terbaik saat Anda jemur untuk tahu ultraviolet B Anda maksimal adalah tidak ada bayangan pada saat berjemur,” sambungnya.
Meski demikian, masyarakat yang ingin berjemur pada pukul 10.00 atau 14.00 masih diperbolehkan. Sebab, kalaupun harus ada bayangan, bayangan itu harus lebih pendek dari tinggi badan seseorang. Bayangan tersebut bisa menjadi indikator bahwa berjemur tersebut masih membentuk vitamin D.
Baca berikutnya: Jangan Abai, Ini Deretan Pantangan untuk Pengidap GERD