fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Jadi Universitas Unggul, Unifa Terapkan Hybrid Learning System

Promo

ADVERTISEMENT

Layar.news, Makassar – Universitas Fajar (Unifa) menerapkan hybrid learning sistem (HyLS) atau metode kombinasi sistem pembelajaran tatap muka dan daring (online).

Metode ini dipercaya akan memudahkan mahasiswa untuk menjangkau pendidikan tinggi meskipun berada di daerah jauh.

Pengembangan metode HyLS ini merupakan langkah Unifa menyambut revolusi industri 4.0.

ADVERTISEMENT

Salah satunya dengan pengaplikasian metode pendidikan dengan teknologi dan informasi khususnya dalam sistem pembelajaran.

Penerapan ini ditandai dengan assessment Tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Sulawesi yang dipimpin Ketua LLDIKTI Wilayah IX, Prof Jasaruddin di Unifa, Selasa (11/02) 2020.

Turut hadir Sekretaris Pelaksana (Sekpel) LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Andi Lukman.

ADVERTISEMENT

Ketua Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang, Muhammad Ridwan Arief saat menerima kunjungan ini di Mini Ballroom Unifa, mengungkapkan, penerapan HyLS merupakan kewajiban setiap perguruan tinggi di era digital seperti saat ini.

“Learning system bukan lagi keunggulan tapi merupakan kewajiban,” ujarnya.

Pada era digital ini, keunggulan kompetitif bukan pada sistem, tapi konten learning yang hebat.

ADVERTISEMENT

“Oleh karena itu, kami dari yayasan sangat mendukung penuh sistem HyLS ini termasuk infrastruktur,” jelas Ridwan.

Ketua LLDIKTI Wilayah IX, Prof. Jasaruddin mengatakan, saat ini sudah wajib bagi seluruh dosen dan perguruan tinggi menerapkan pembelajaran online.

Perlu dilakukan reorientasi kurikulum untuk mengatasi kebutaan teknologi dan informasi, bahasa, dan humanis.

Ia mencontohkan di TAFE Queenslan, sekolah tinggi yang berada di Australia, semua dosen sudah menggunakan teknologi online untuk pembelajaran.

Di Korea Selatan, semua perguruan tinggi sudah menggunakan sistem yang sudah jauh lebih maju.

“Makanya, saatnya kita juga menerapkan sistem pembelajaran online seperti ini,” kata Jasruddin.

Saat ini, pihaknya memberi kebebasan dan keleluasaan kepada perguruan tinggi untuk membuat dan menerapkan pendidikan online.

Akan tetapi, dia berharap agar metode ini sesuai dengan standar Dikti. Sebab untuk penerapan pembelajaran online di atas 50 persen, maka harus seizin Dikti.

“Kalau sesuai standar, jalankan. Jangan tunggu sempurna. Namun yang penting adalah kontennya harus diperhatikan,” tambah Jasruddin.

Rektor Unifa, Muliyadi Hamid, mengatakan, untuk sementara sistem ini diterapkan pada program magister (S2).

HyLS yang diterapkan saat ini merupakan generasi pertama karena hanya diterapkan dilingkungan pascasarjana Unifa.

Pada akhir tahun 2020 akan berjalan generasi kedua yang akan diterapkan dilingkungan program sarjana dan diploma Unifa.

“Dalam pengaplikasian HyLS akan menghadirkan mata kuliah pilihan dan perkuliahan dilakukan full secara online,” ujar Mulyadi.

“Kami yakin dengan dukungan tim LLDIKTI dan yayasan kami bisa menjalankan HyLS dengan lebih baik,” tambahnya.

Pembelajaran sistem online sendiri nantinya akan berjalan maksimal 50% atau 7 kali setiap semester dan sisanya dilaksanakan tatap muka.

Mahasiswa dan dosen bisa mengakses website HyLS dan melakukan aktivitas pembelajaran seperti mengupload tugas kuliah, quiz, dan juga mendownload materi perkuliahan di web tersebut.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

1 Polisi Terluka Saat Amankan Unjuk Rasa Mahasiswa di Makassar

LAYAR.NEWS, Makassar — Kapolrestabes Kombes Mokhamad Ngajib turun langsung memantau situasi saat pelaksanaan pengamanan aksi sejumlah mahasiswa asal Papua...
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT