LAYAR NEWS, Sidrap – Sejumlah siswa di Dusun Loka-lokae, Desa Botto, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terpaksa ikut sekolah darurat sementara. Itu karena jembatan yang menjadi akses jalan utama menuju sekolah putus diterjang banjir.
Sidrap diketahui menjadi salah satu dari empat daerah terdampak parah bencana banjir yang dipicu hujan lebat sejak Jumat, 3 Mei 2024. Jembatan putus terbawa arus air sungai yang meluap saat banjir terjadi dan melanda sejumlah wilayah di daerah setempat.
“Ada puluhan peserta didik jenjang TK hingga SMA terancam tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar karena rusaknya akses tersebut,” ungkap Pj Sekda Sidrap, Muhammad Yusuf DM dilansir dari laman resmi Pemprov Sulsel, Senin, 6 Mei 2024.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat telah diinstruksikan untuk mendirikan sekolah darurat di desa tersebut agar proses belajar mengajar tetap berjalan. “Kami berinisiatif untuk mendirikan sekolah darurat ini agar anak-anak kita tetap bisa tetap belajar,” ujarnya.
Ia menyatakan, sekolah darurat tersebut akan terus berjalan sampai akses penghubung sudah bisa dilalui. Sementara itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sidrap, Faizal Sehuddin menyebut, pendirian sekolah darurat menyasar 40 peserta didik.
Mereka harus belajar sementara di sekolah darurat di desa sembari menunggu penanganan lebih lanjut mengenai jembatan. “Ada 20 peserta didik jenjang SMP dan 20 peserta didik jenjang SMA yang akan ditampung di sini untuk belajar dan kami juga siapkan alat tulis” jelas Faizal.
Sementara untuk peserta didik jenjang PAUD, sementara waktu dititip di TK Al-Ikhlas Dusun Loka-lokae, dan jenjang SD dititip di SDN 1 Betao. “Untuk tenaga pengajar adalah tenaga guru yang berdomisili di wilayah Desa Botto,” terang Faizal.