Layar.news, Makassar – Juru bicara pasangan calon Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal – Fadli Ananda (Dilan), Al Hidayat Samsu menanggapi black campaign yang marak terjadi jelang pemilihan nanti, 29 Desember 2020.
Menurutnya kampanye hitam tidak mencerminkan demokrasi yang sehat.
Tim pemenangan DILAN tidak ingin melakukan cara-cara yang tidak sehat. Pihaknya hanya ingin melakukan pendekatan dengan cara mendidik tanpa melakukan black campaign.
“Kampanye hitam itu tidak mencerminkan demokrasi sehat. Dilan hadir untuk memberikan ide gagasan dan gaya pendekatan yang bersifat kebudayaan dan tanpa melibatkan dan menggunakan kampanye hitam,” ujarnya saat ditemui Layar.news di DPRD Makassar, Senin (26/10) 2020.
Politisi PDIP ini menuturkan, salah satu pendekatan politik DILAN kepada masyarakat dengan memberikan wawasan terkait program-program yang akan dilakukan paslon nomor urut 3 ini jika terpilih nanti.
“Pengdekatan data, pendekatan gagasan baik program itu yang kita lakukan, tidak kemudian melakukan kampanye-kampanye hitam. Tim sukses dan Paslon beserta insfrakstruktur yang kita miliki di Dilan ini bekerja untuk mensosialisasikan visi dan misi Dilan,” pungkasnya.
Saat ini, fokus utama tim pemenangan yakni meyakinkan masyarakat Makassar jika pasangan Dilan ini memimpin Makassar kedepannya.
“Memberikan keyakinan dan membuka cakrawala masyarakat dengan menggambarkan kota Makassar kedepannya ketika Dilan menjadi seorang pemimpin. Nah inilah yang kita lakukan cara yang paling sehat dalam demokrasi yang ada di kota Makassar,” tuturnya.
Ia mengatakan, sejumlah program Dilan dapat menjamin kesejahteraan rakyat. Seperti, penyediaan lapangan kerja baru selama lima tahun dan program melalui baruga Makassar Kota Cerdas dan Ceria (Macca).
Melalui program ini, masyarakat akan diberikan subsidi pembayaran listrik, PDAM dan PBB pada sarana ibadah dan fasilitas pendidikan pra-sekolah, seperti PAUD, sekolah minggu, TK dan TPA.
Termasuk pemasangan wifi gratis di setiap kawasan RT termasuk program andalan Dilan.
