LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, dr Arman Bausat mengatakan pelaksanaan vaksinasi digenjot sejak April sampai sekarang sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19.
Ia menyebutkan pencapaian vaksinasi dosis pertama di Sulsel baru mencapai 36 persen sementara dosis dua 23 persen. Pencapaian tersebut masih jauh dari harapan.
“Artinya masih cukup jauh dari yang kita harapkan. Memang ada kota yang tinggi di atas 60 tapi masih ada kabupaten yang memang masih di bawah 20. Sekarang yang masalah bukan lagi ketersediaan vaksin, tapi yang masalah bagaimana sasaran ini dicapai,” ungkap dr Arman, Senin (18/11/2021).
Dr Arman menambahkan sasaran vaksin di perkotaan cukup mudah dicapai. Namun, untuk diperkirakan cukup sulit untuk masyarakat di pedesaan. Sementara, penduduk Sulsel terbanyak berada di pedesaan.
“Makanya berbagai upaya sudah dilakukan. Contoh kemarin kita menggiatkan semua PKK mengkoordinir seluruh kabupaten kota sampai di desa untuk bagaimana mencari sasaran. Itu sudah tercapai tapi masih tetap agak rendah. Mungkin ke depan ini kita akan melibatkan juga TNI polri untuk sedikit lebih men-sugesti masyarakat untuk bisa divaksin,” jelas dr Arman.
Covid-19 Melandai, Minat Vaksinasi Ikut Turun
Banyaknya informasi hoax terkait Covid-19 turut mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk ikut vaksinasi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr Arman Bausat mengatakan kurangnya edukasi masyarakat di pedesaan membuat mereka cepat terpengaruh hoax.
“Upaya-upaya kita di satgas bagaimana hoax ini kita netralisir untuk tidak berkembang. Ternyata memang mungkin masyarakat sudah terlanjur merasa tidak ada manfaatnya karena pikir dari awal tidak pernah kena covid, terutama di daerah pedesaan,” kata dr Arman.
Dia pun mengakui bahwa akan sulit mencapai tingkat vaksinasi 70 persen hingga akhir tahun. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan upaya ekstra untuk mencapai target tersebut.
Baca berikutnya: Gelombang Kasus Covid-19 Masih Mengintai Jika…