LAYAR.NEWS, Makassar — Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid memboyong para pejabatnya menemui Ketua DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi. Pertemuan ini dimaksudkan meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama dan program pendidikan keagamaan di Sulsel.
Ali Yafid, kunjungan silaturahmi ini selain untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan DPRD Sulsel, juga menjajaki kolaborasi dan sinergitas dalam pelaksanaan beberapa event atau agenda regional, nasional dan internasional yang akan digelar di Sulsel tahun ini, 2025.
“Kita silaturahmi dengan Ketua DPRD Sulsel di gedung rakyat, gedung kita semua. Semoga pertemuan ini menghadirkan berkah bagi Kemenag Sulsel,” ungkap Ali Yafid dalam siaran perse Kemenag Sulsel yang diterima, Senin, 17 Februari 2025, malam.
Sejumlah agenda kegiatan akan dilaksanakan tahun ini kata Ali Yafid, diantaranya penyelenggaraan ibadah haji pada bulan Mei 2025, STQH Tingkat Provinsi di Masamba Luwu Utara bulan April 2025.
Kemudian, gelaran Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) tingkat nasional dan internasional di Kabupaten Wajo pada bulan Oktober 2025. Termasuk persiapan pemberangkatan jemaah haji untuk Embarkasi Makassar.
“Insya Allah jemaah haji embarkasi Makassar yang berjumlah 15.683 orang akan diberangkatkan dalam 41 kloter mulai 2 Mei 2025. Tentu pelepasannya nanti kami mengundang ibu Ketua dan Gubernur Sulsel karena jemaah haji ini juga menjadi urusan Pemda,” sebut Ali Yafid.
Terkait pendidikan keagamaan, Ali Yafid khawatir efisiensi anggaran akan berdampak terhadap pondok pesantren dan madrasah di Sulsel dengan jumlah santri yang mencapai ratusan ribu.
Kata Ali Yafid, jika dana BOS juga kena efisiensi hingga 50 persen, maka madrasah akan sangat merasakan dampaknya, terutama madrasah swasta. Dimana biaya operasionalnya sangat bergantung pada dana BOS.
Hal lain yang mengemuka pada pertemuan ini adalah penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terkendala anggaran dalam pelaksanaannya.
“PPG ini menjadi dasar bagi kami untuk membayarkan Tunjangan Profesi Guru (TPG). Dari 1500 guru di Sulsel, baru 776 guru yang tersertifikasi. Untuk itu dimohon bantuan DPRD Sulsel agar Pemda bisa membiayai guru PAI mereka mengikuti PPG ini,” pinta Kakanwil.
Tentang kondusifitas kerukunan umat beragama di Sulsel, Ali Yafid mengatakan indeksnya melampaui indeks nasional. “Indeks kerukunan kita di angka 79, itu diatas indeks nasional 76,47, tinggal butuh penguatan saja sehingga kita mencapai angka 80,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi mengatakan pertemuan dengan Kakanwil Kemenag Sulsel adalah sebuah momen yang sudah lama ia tunggu guna membahas berbagai hal yang dapat dikerjasamakan.
“Ini momen sudah lama kami tunggu. Tentu pertemuan ini lebih untuk memantapkan komunikasi dan koordinasi antara lembaga karena kedepan banyak hal yang dapat kita kerjasamakan,” ucap wanita yang akrab disapa Cicu ini.
“Yakin dan percaya bahwa kami sebagai wakil rakyat akan lebih banyak butuh koordinasi dengan Kemenag tentang berbagai hal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” sambung Cicu.
Cicu pun berjanji akan mengawal kebijakan terkait regulasi yang berhubungan dengan keagamaan. “Disini bukan tempat ketuk palu, tapi setidaknya kami bisa mengawal hal yang urgen untuk dianggarkan, termasuk mengenai hibah anggaran dari Pemprov ke instansi vertikal seperti Kementerian Agama,” Cicu menyudahi.