LAYAR NEWS, MAKASSAR – Kalla Rescue menegaskan komitmennya dalam menjaga kesiapsiagaan menghadapi bencana dan situasi darurat dengan menggelar berbagai latihan intensif.
Antara 23 Juni hingga 24 November 2024, Kalla Rescue mengadakan serangkaian latihan intensif, termasuk penyelamatan vertikal, penanganan pertama kecelakaan, pencarian dan penyelamatan di perkotaan, penyelamatan di hutan, serta penyelamatan di perairan.
Selain itu, tim Kalla Rescue juga mempelajari manajemen mitigasi bencana dengan mematuhi protokol Sphere sebagai langkah untuk memperkuat strategi dalam keadaan darurat.
Beberapa latihan intensif, seperti penyelamatan di hutan, berlangsung di Hutan Pinus Tala-tala Tompobulu Kabupaten Maros selama 7 hari (29 Oktober – 4 November 2024).
Penyelamatan di hutan melibatkan evakuasi dan penyelamatan korban di daerah hutan dan medan vertikal yang terjal. Sementara itu, penyelamatan di perairan melibatkan pertolongan korban di area berair, seperti sungai, laut, rawa, danau, dan kolam.
Latihan penyelamatan di perairan di Pulau Gusung melibatkan seluruh anggota Kalla Rescue dalam meningkatkan kemampuan renang, dimulai dari Dermaga Popsa menuju Pulau Gusung pada 24 November 2024. Seluruh kegiatan ini dipantau oleh Basarnas Kota Makassar.
Ketua Kalla Rescue, Kurniawan Djaya menegaskan pentingnya penguasaan teknik penyelamatan dalam berbagai kondisi, terutama saat menghadapi risiko bencana.
“Latihan ini adalah bagian dari upaya kami meningkatkan kemampuan seluruh tim Kalla Rescue,” kata Kurniawan.
Kalla Rescue mengandalkan profesional dari Basarnas dan PMI dalam melaksanakan latihan ini guna memastikan efektivitasnya. Pendekatan ini bertujuan agar pengetahuan dan pengalaman dapat diserap dengan baik oleh seluruh anggota tim.
Latihan tersebut memberikan peningkatan dalam kapasitas teknis, mental, dan fisik anggota tim. Selain itu, latihan rutin juga dilakukan guna menjaga stamina agar selalu dalam kondisi prima.
Dengan mengikuti latihan ini, anggota Kalla Rescue semakin siap menghadapi berbagai situasi darurat bencana. Keterampilan yang ditingkatkan membantu dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban dengan lebih efisien.
“Kedepannya, Kalla Rescue berharap dapat terus mengikuti pelatihan-pelatihan lanjutan yang relevan dan memperluas keterampilan tim dalam menghadapi berbagai situasi ekstrem. Setiap pelatihan yang kami ikuti adalah investasi. Kami terus belajar agar semakin tangguh dan dapat diandalkan dalam situasi apa pun,” jelas Kurniawan.
Selain itu, terjalinnya kolaborasi yang erat dengan komunitas SAR di Sulawesi Selatan membuka peluang untuk bekerja sama dalam berbagai misi penanganan darurat bencana.
Di sisi lain, Nadya Tyagita sebagai Corporate Communication & Sustainability KALLA menyatakan bahwa Kalla Rescue melihat latihan ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) KALLA.
Tujuan dari latihan ini adalah menciptakan dampak positif yang berkelanjutan. Setiap peserta diharapkan bisa menjadi agen perubahan dengan menyebarkan informasi dan keterampilan yang diperoleh selama latihan.
“Kami tidak ingin program ini berhenti di sini saja. Kami berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga akan terus kami lakukan agar program ini semakin kuat dan bermanfaat,” tutup Nadya.
Latihan intensif ini tidak hanya membentuk tim yang tangguh, tetapi juga menjadi bukti komitmen Kalla Rescue dalam meningkatkan kapasitas dan berbagi pengalaman kepada masyarakat. Kesiapsiagaan adalah langkah awal untuk mengurangi risiko bencana dan menjaga lebih banyak nyawa.
Sejak didirikan pada November 2022, Kalla Rescue sebagai tim tanggap bencana KALLA terus berupaya aktif dalam berbagai misi kemanusiaan, pencarian, dan penyelamatan korban bencana.
Saat ini, Kalla Rescue terdiri dari 21 anggota yang berasal dari berbagai divisi bisnis KALLA. Seluruh anggota tim Kalla Rescue juga telah mendapatkan sertifikasi SAR Nasional.