MAROS – Pengadaan karpet berharga fantastis Pemerintah daerah (Pemda) Maros dibanjiri kritikan. Salah satunya datang dari ketua komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros Abidin Said.
Legislator partai Nasdem tersebut sampai mempertanyakan asal dari ide pengadaan karpet berwarna biru yang saat ini dipasang di lantai tiga kantor Bupati Maros.
“Siapa yang punya ide itu. Pertimbangannya apa?,” kata Abidin Said. Sabtu 30 Desember 2023.
Selain harganya yang lebih setengah miliar, Abidin Said juga menilai bahwa pengadaan karpet berlogo Pemda Maros itu tengah menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
“Jelas ini menimbulkan kontroversi. Memangnya karpet biasa tidak bisa ?,” ucapnya.
Terlebih lagi, ditengah karpet biru tersebut terdapat logo Pemda dengan ukuran yang cukup besar. Abidin mengaku hawatir logo sebagai simbol kehormatan masyarakat Maros itu dinodai dengan terinjak saat ada acara diruang tersebut.
“Kalau terinjak kan itu sama saja menodai harkat dan martabat masyarakat Maros,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Maros Chaidir Syam saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa harga karpet berukuran 18 kali 22 meter itu termasuk murah dan sudah sesuai dengan e-katalog.
“Pengadaan itu sudah sesuai e-katalog. Soal harga, masih banyak yang lebih mahal dari itu,” jelasnya.
Menyoal logo Pemda Maros yang dikhawatirkan akan terinjak. Chaidir mengaku akan membuat aturan dalam penggunaan ruang pola. Hal itu untuk memastikan agar tidak satupun yang akan menginjaknya.
“Idenya itu murni persoalan seni dan estetika. Makanya kita pasang di bagian depan agar nampak dan tidak terinjak nantinya,” tuturnya.
Beberapa hari terakhir karpet seharga lebih setengah miliar itu memang tengah ramai disorot. Dimedia sosial misalnya, netizen sampai mempertanyakan urgensi dari pengadaan karpet itu. Bahkan ada yang bilang ketimbang beli karpet mending memperbaiki jalan di pelosok.(*)
Damkar Makassar Paparkan Pencapaian Penanganan Kebakaran