Layar.news, Makassar – Dekan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Abdul Hari, mengharapkan kebijakan baru dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait kampus merdeka, dapat melahirkan alumni siap kerja.
Hal tersebut diungkapkan melalui webinar Fakultas Pertanian (FP) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Abdul Hari mengatakan, dengan kebijakan tersebut diharapkan tercipta link and match dengan dunia usaha dan industri yang lebih luas.
“Saya kira melalui kurikulum kampus merdeka, merupakan upaya untuk memenuhi tuntunan arus perubahan dan kebutuhan, link and match serta menyiapkan lulusan yang siap dunia kerja, sehingga perguruan tinggi perlu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar semua aspek capaian dapat terealisasi,” ujarnya saat webinar berlangsung, Kamis (02/07/2020)
Dengan begitu kata dia, Akan terwujud proses pembelajaran di Perguruan Tinggi yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan manusia.
Abdul Haris menyebut, khusus pada kurikulum pada Fakultas Pertanian di seluruh Indonesia diharapkan dapat tercipta kesamaan persepsi dalam merancang dan melaksanakan kebijakan merdeka belajar sesuai kebutuhan wilayah.
“Diharapkan melalui arahan kebijakan merdeka belajar dalam perancangan kurikulum pertanian dapat menciptakan keluaran yang mampu bersaing dan mandiri dalam era perubahan yang berguru cepat,” jelas Haris.
Webinar Nasional ini menghadirkan pembicara Direktur Belmawa Prof Aris Junaidi, Anggota Majelis Ban-PT sekaligus Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof Mansyur Ramly, Sekretaris Perkumpulan Agroteknologi Indonesia (PAGI), Prof Hadiwiyono serta Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang Dr Sujarwo.