LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Ketua DPRD Makassar sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar, Rudianto Lallo menggelar Focus Group Discussionn (FGD) dengan tema Kualitas Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19, di Kantor Dewan Pendidikan Kota Makassar, Kamis (01/09/2021).
FGD ini digelar untuk mengkaji polemik pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Sebab, meskipun memperketat protokol kesehatan terdapat pro-kontra terhadap pembelajaran tatap muka.
“Kami sudah menggelar lomba cerdas cermat yang disiarkan langsung, berdasarkan laporan penanggung jawab ada kemunduran dari sisi kualitas,” ujar Rudianto Lallo.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Abd Wahab Tahir mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan sejumlah kendala selama penerapan belajar daring (online). Hal ini yang diklaim sebagai penyebab kualitas pendidikan menurun.
“Dari dasar itu, lahir inisiasi kami membuat perlindungan tenaga pendidik, sebab kami tau seberapa susahnya jadi guru,” ujarnya.
Diskusi ini juga menghadirkan Ahli Epidimolog, Prof Ansariadi, serta sejumlah Pengurus Dewan Pendidikan Kota Makassar, PGRI Kota Makassar, dan Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Sementara Ahli Epidimolog, Prof Ansariadi mengatakan bahwa jika menimbang dari sisi kesehatan sebaiknya Kota Makassar melaksanakan belajar tatap muka dimulai dari jenjang pendidikan SMP dan SMA. Pasalnya, vaksinasi baru dilakukan pada rentan usia di atas 12 tahun.
“Data vaksianasi rentan usia 12-18 tahun kita harus pastikan. Apakah sudah cukup tinggi? Selain itu menurut data yang saya dapatkan guru telah divaksinasi seluruhnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan studi yang didapat oleh pihaknya, penularan terjadi di rumah dan bukan di sekolah.
“ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” pungkasnya.