LAYAR.NEWS, MAKASSAR – Aparat keamanan semakin memperketat penjagaan dan pengamanan di beberapa titik keramaian, terkhusus tempat-tempat ibadah di Kota Makassar.
Pengamanan tersebut sebagai buntut dari ledakan Bom bunuh diri yang dilakukan oleh sepasang suami istri di depan gedung Gereja Katedral Hati Yesus Yang Mahakudus Makassar, Minggu (28/03/2021) lalu.
Apalagi, umat Kristiani akan merayakan Paskah dan Jumat Agung, pada 4 April 2021 mendatang. Tentunya akan menggiring jemaat untuk beribadah ke Gereja.
Ketua Persekukutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Sulselbar, Pdt Adrie Massie mengatakan akan ada protokol keamanan yang ekstra ketat di Gereja. Untuk itu, jemaat diminta agar kooperatif.
“Tentunya kondisi di gereja nanti akan ada pengawalan, sehingga kita juga harus kooperatif dengan keamanan. Kita masuk gereja mungkin akan ada pemeriksaan tas. Saya pikir ke gereja nanti tidak usah bawa tas, bawa Alkitab lah dengan gadget saja,” imbau Ardie Massie.
Teror bom tersebut tentu meninggalkan rasa takut bagi masyarakat. Namun, Ardie meminta masyarakat untuk tetap tenang karena pihak kepolisian telah mengambil langkah pengamanan yang cepat.
“Saya pikir pihak keamanan juga tidak hanya mengamankan gereja, semua rumah ibadah dan juga pusat keramaian. Karena ini kita tidak tahu ya, mana orang pernah bayangkan. Jadi memang itu sudah harus ditingkatkan kewaspadaan dari pihak keamanan,” imbuhnya.
Hingga saat ini, pelaku peledakan bom bunuh diri tersebut sudah diketahui identitasnya, kendati tubuh keduanya rusak akibat ledakan. Tim densus 88 pun telah melakukan penggeledahan di rumah pelaku pada Senin (29/03) dan mendapatkan sejumlah barang bukti.
Baca berikutnya: Sudirman Sulaiman Serahkan Bantuan Bagi Korban Bom Bunuh Diri