Layar.News, Gowa – Legislator DPR RI, Aliyah Mustika Ilham, menyerahkan bantuan kemanusiaan untuk Tenaga Kesehatan (Nakes) Non ASN, dan bukan nakes. 1.600 bantuan kemanusiaan diserahkan secara langsung kepada Ketua TP PKK Kab Gowa, Priska Paramita Adnan, di Baruga Tinggi Mae, Senin (21/9/2020).
Kehadiran Aliyah Mustika Ilham, disambut hangat oleh Priska Paramita Adnan. Dan dalam kesempatan tersebut melaporkan kondisi Gowa, selama masa pandemi Covid19.
“Selama masa pandemi Covid19, PKK Gowa telah berkontribusi besar bagi masyarakat. Di awal pandemi, Mei lalu, PKK Gowa menyiapkan dapur umum, dan menyalurkan makanan siap saji hingga 32 ribu paket,” ujarnya.
32 ribu makanan siap saji, 10 ribu masker, telah dibagikan kepada masyarakat kabupaten Gowa dengan memprioritaskan warga yang rentan terpapar Covid19, seperti di tempat fasilitas umum maupun fasilitas sosial.
“Kami bagikan di pasar-pasar, serta tempat umum lainnya,” ujarnya.
Kehadiran Aliyah Mustika Ilham, menurut Ketua TP PKK Gowa menjadi motivasi bagi TP PKK untuk terus berbuat dan berkontribusi melawan Covid19.
“Kepedulian ibu Aliyah Mustika Ilham tidak henti-hentinya, bantuan pun telah sering diserahkan ke Pemerintah Gowa. Semoga ibu tidak bosan-bosan membawa bantuan ke sini, Aamiin,” lanjut Priska.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Gowa, juga melaporkan sebagai kabupaten pertama di Indonesia yang menetapkan Perda tentang kewajiban menggunakan masker sebagai upaya pencegahan Covid19.
Selain menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa paket bahan pangan tambahan, Aliyah Mustika Ilham juga menyerahkan 2 unit alat kesehatan berupa ventilator yang disaksikan oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dr Darmawali Handoko.
Selain itu Aliyah Mustika Ilham mengingatkan kembali untuk tetap disiplin dalam menerapkan 3M dan 3T.
“Jangan pernah bosan, tetap disiplin, terus berjuang dengan penerapan 3M dan 3T, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, serta testing, tracing, dan treatment, agar rantai Covid19 dapat terputus,” tekannya.
Menurutnya, hingga kini masa pandemi belum dapat diprediksi kapan berakhir. Terus bersama, semangat tidak boleh kendor. Apalagi jika melihat jumlah nakes yang terus berkurang menjadi peringatan bagi semua untuk tetap disiplin.
“DPR RI sedih, miris melihat semakin berkurangnya nakes, telah banyak jatuh korban, mereka bertaruh nyawa untuk menyelamatkan kita. Semoga pandemi ini mampu menggerakkan jiwa kemanusiaan kita untuk bersatu,” tutupnya.