fbpx
No menu items!
ADVERTISEMENT

Kisah Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo Dua Periode Jadi Wakil Rakyat

Promo

ADVERTISEMENT

LAYAR NEWS, MAKASSAR – Dua periode menyandang status sebagai wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Rudianto Lallo menjalaninya dengan penuh tanggung jawab.

Di periode pertama, Rudianto Lallo menjabat wakil ketua DPRD, lalu diperiode keduanya pemilik tagline Anak Rakyat itu didapuk sebagai Ketua DPRD Makassar masa jabatan 2019-2024.

“Ya tentu, jabatan itu adalah amanah, jadi kalau ditanya bagaimana perasaan diberi kepercayaan mengembang amanah ya biasa saja,” kata Rudi dalam acara podcast Buka Tutup Sulselsatu.com yang dipandu Noly Velayati, Selasa (19/07/2022).

ADVERTISEMENT

Bagi Rudi, jabatan itu bersifat sementara, oleh karenanya kata dia, jabatan itu bagaimana bersungguh sungguh dalam mengembang tugas menjadi seorang ketua.

“Karena yang namanya jabatan itu titipan dan harus dipertanggung jawabkan. Tugas kita adalah bagaimana mempertanggung jawabkan amanah tadi, supaya kita bekerja baik dan benar,” tutur Pria kelahiran Ujung Pandang itu.

Baca juga:  Makassar dan Manado Diramal Diterjang Tsunami Pada Tahun 2023

Menjadi orang nomor satu di DPRD Makassar merupakan tantangan tersendiri baginya. Dia mengatakan, menjadi ketua pasti memegang tanggung jawab paling besar, namun ini merupakan institusi yang terdiri dari individu-individu, maka kerja sama merupakan solusi untuk menjalankan tanggung jawab tersebut.

ADVERTISEMENT

“Bagi saya kita harus nikmati, enjoy, dalam setiap mengembang amanah ini. Apalagi jabatan sebagai ketua DPRD berarti kita orang nomor satu di institusi lembaga itu, maka puncak tanggung jawab tertinggi ada di kita, nah sekarang bagaimana kita bisa bekerja sama dengan baik dan bersinergi dengan seluruh anggota DPRD yang ada di lembaga DPRD Kota Makassar,” jelas pendiri Garda Tipikor FH-Unhas itu.

Baca juga:  Aktivis Perlindungan Anak Kritik Perda Perlindungan Guru Kota Makassar

Pria kelahiran 04 Juni 1982 ini sebelum terjun ke dunia politik, pernah menjadi praktisi hukum selama lima tahun di Ibukota Jakarta setelah selesai menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.

Dia mengatakan, berpindah dari praktisi hukum menjadi seorang politikus merupakan suatu hal yang masih berkesinambungan, sebab dia merupakan sarjana jurusa hukum politik. Rudi juga menjelaskan, terjun ia ke politik karena terbentuk semasa ia kuliah.

ADVERTISEMENT

“Karena saya dulu menjadi pimpinan aktivis mahasiswa atau lembaga organisasi kemahasiswaan rasa-rasanya memang nilai saya cocok di politik,” jelasnya.

Dua hal yang disampaikan oleh Rudi tentang tujuan politik, yang juga saat ini ia masih geluti.

Baca juga:  DPRD Minta Pemkot Makassar Siapkan Anggaran Pembuatan Sertifikat

“Masuk ke partai politik itukan tujuannya dua, merebut dan mempertahankan kekuasaan, sekarangkan kitakan belum ada jabatan jadi kita merebut kekuasaan,” terangnya.

Rudi menjelaskan maksud dari merebut kekuasan, agar kehendak dan keinginannya lebih muda untuk direalisasikan.

“Kenapa kita merebut kekuasaan, karena kita mau berbuat lebih pengabdian kita kepada masyarakat,” ucapnya.

“lebih cocok di dunia politik ketimbang dunia praktisi hukum, kalau dunia praktisi hukum kan membela yang kasih kita kekuatan hukum, tapi kalau di politik kita bisa berbuat lebih, khususnya kepada rakyat kita yang membutuhkan kita sebagai wakil rakyat” demikian politisi Partai NasDem itu.

ADVERTISEMENT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ADVERTISEMENT

Terkini

Borneo FC Waspadai Kebangkitan PSM Makassar di Stadion Batakan

Borneo FC mewaspadai kebangkitan PSM Makassar di Stadion Batakan, Balikpapan, pada Jumat, 29 Maret 2024 malam ini.
ADVERTISEMENT

Populer

Berita Terkait

ADVERTISEMENT